Rabu, 12 Februari 2025
Pembuatan mesin es kristal oleh Tim Polindra (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) berhasil membantu UMKM pada peningkatan produksi es kristal. Diketahui, kebutuhan es tube atau es kristal pada dunia usaha makanan saat ini sudah semakin banyak. Hal tersebut merupakan langkah inovasi dari berbagai jenis produksi mesin es yang ada.
Hal itu diungkapkan berdasarkan hasil penelitian pada Program Kemitraan Maayarakat (PKM) di salah satu warung masakan Padang di Kabupaten Indramayu pada tahun 2023. Tim PKM diketuai oleh Ahmad Maulana dan Sunanto sebagai anggota dari pihak dosen, juga melibatkan beberapa mahasiswa.
"Dulu sebelum ada es kristal, pelaku usaha makanan biasanya menggunakan es balok untuk kebutuhan minuman yang ada pada usaha mereka. Namun saat ini mengingat bentuk dari es kristal yang sederhana dan mudah dalam penyiapan minuman dingin, maka para pengusaha makanan mengganti es balok dengan es kristal tersebut untuk kebutuhan minuman dinginnya," ujar Ketua PKM Polindra, Ahmad Maulana.
Menurutnya, permintaan es kristal hingga saat ini masih terus meningkat dan seringkali tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang ada. Sebagai akibat dari semakin tingginya permintaan es kristal di pasaran tersebut maka harga dari es kristal juga semakin naik.
"Dan seringkali kebutuhan yang ada di rumah makan Minang Raya tersebut tidak terpenuhi," jelasnya.
"Untuk memenuhi kekurangan dari es kristal itu, pihak Minang Raya harus menambahnya dengan es balok dan terkadang tidak efektif untuk di aplikasikan pada minuman mengingat ukuran es balok yang besar dan harus dipecah terlebih dahulu agar ukurannya pas untuk minuman dingin," tambah Maulana.
Selain itu, lanjutnya, harga es kristal yang sebelumnya hanya Rp 800,- per kilogram, kini sudah naik menjadi Rp 1.200,- per kilogramnya. Dalam 1 hari, pihak Minang Raya biasanya membutuhkan sekitar 30 – 50 kg es kristal untuk kebutuhan minuman dinginnya. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembelian es kristal tersebut dalam 1 bulan bisa mencapai Rp 1.500.000,
Permasalahan yang dihadapi yakni kendala pada biaya pembelian es kristal yang masih tinggi, pasokan yang tidak stabil dapat diatasi dengan pembuatan mesin es kristal skala kecil pada rumah makan Minang Raya tersebut.
"Dengan adanya mesin es kristal skala kecil tersebut maka pihak Minang Raya dapat mengurangi biaya pembelian es kristalnya mengingat konsumsi daya listrik yang dibutuhkan untuk pembuatan es kristal tersebut sangat kecil yaitu sekitar Rp 150 per kwh per kilogram ditambah Rp 200,- untuk air RO per kilogramnya," jelasnya.
Sehingga dengan mesin es kristal tersebut maka biaya listrik yang dikeluarkan untuk pembelian 50 kg es hanya sekitar Rp 525.000,- per bulannya, jauh lebih hemat daripada pembelian langsung pada agen es kristal yang ada.
Berikut ini adalah hasil yang telah dicapai selama melakukan pengabdian masyarakat ini, yaitu :
1. Mesin es tube yang diserahkan ke mitra sangat bermanfaat dimana saat ini pihak mitra tidak perlu lagi membeli es lagi dengan harga yang lebih murah bila dibandingkan dengan sebelumnya.
2. Es tube yang dihasilkan dari mesin ini juga memiliki kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan yang ada di pasaran mengingat temperatur es tube yang dibuat oleh mesin ini temperaturnya lebih rendah dari temperatur es tube yang ada di pasaran sehingga lebih awet disimpan dan tidak mudah mencair.
3. Dengan demikian, terjadi penurunan biaya operasional pada proses pembelian es tube sebelumnya dimana harga es tube sebelumnya Rp 1500,- per kg dengan alat ini pembuatan es tubenya hanya perlu dengan harga Rp 500,- saja per kilogramnya sehingga terjadi penghematan Rp 1000,- per kilogramnya.
"Jika dikalkulasikan untuk 30 kg per hari, jadi penghematan yang dapat diperoleh dari alat es tube ini adalah sekitar Rp 30.000,- per harinya atau sekitar Rp 900.000,- per bulannya," pungkasnya.
