(Cuplikcom)
Cuplikcom-Jakarta-Dalam debat Capres ke-5, menjadi penutup dan tolak ukur masyarakat menjadi pemilih yang hebat dan bermartabat selama 5 tahun ke depan. Namun, debat kali ini terasa sunyi, tidak sehebat dan semegah debat-debat sebelumnya. Setiap pasangan calon berusaha mencari aman.
Pada debat dengan tema pendidikan, Capres Bapak Anies Baswedan menyoroti peran kunci pendidik, menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kesejahteraan para pendidik, dan berkomitmen mengurangi beban administrasi dosen dan guru. Ia juga berbicara tentang percepatan pengangkatan P3K, memberikan beasiswa bagi anak Guru, Dosen, dan tenaga pendidik lainnya dengan alasan bahwa setiap orang tua telah mengajarkan orang lain, dan anak-anak tidak boleh ditelantarkan tanpa mendapatkan pendidikan terbaik.
Meskipun penyampaian Paslon 1 Pak Anies Baswedan terdengar baik, pertanyaan besar muncul terkait dengan cara mengatur kesejahteraan guru agar tidak ada konflik antara guru senior dan guru baru di sekolah. Selain itu, apakah Kurikulum di Indonesia akan tetap tidak berubah ke depannya, atau masih menggunakan Kurikulum Merdeka?
Kedua pasangan calon, Pak Prabowo Subianto dan Pak Ganjar Pranowo memberikan tanggapan positif. Pak Prabowo mengakui bahwa jawaban Pak Anies bagus dan relevan untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang masih kurang baik. Sementara Pak Ganjar Pranowo menekankan bahwa fasilitas harus diberikan, dan negara harus hadir dalam setiap kebijakan pendidikan. Namun, jika diperbolehkan bertanya kepada Pak Ganjar, bagaimana pemerintah akan memfasilitasi sekolah terkait teknologi dan penggunaan gadget dalam pembelajaran? Apa kebijakan utama yang akan diterapkan untuk memberikan fasilitas tersebut? Jika pemerintah memberikan fasilitas namun sekolah tidak mengizinkan, bagaimana agar seimbang dalam menunjang fasilitas pendidikan ke depannya?
Dalam hal kesejahteraan, setiap Calon Presiden menyatakan niat untuk meningkatkan gaji dan fasilitas, tetapi bagaimana langkah konkret terkait kesejahteraan guru belum terjamin hingga saat ini. Pertanyaannya adalah, apa langkah nyata yang akan diambil terkait dengan kesejahteraan guru?
Penulis: Praditiyo Ikhram, S.Pd. (Wakil Koordinator Indonesia Education Watch)