Foto: Media Center TPN Ganjar-Mahfud (Cuplikcom/lux)
Cuplikcom-Jakarta-Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud membantah dugaan kecurangan pemilu 2024 di masa tenang yang digaungkan oleh TKN Prabowo-Gibran, dalam konferensi Pers, Senin (12/2/2024) malam
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Tomy Aryanto membantah, jika ada dugaan pengkondisian Panitia Pemungutan Suara di TPS tingkat Kecamatan di Wonosobo, Jawa Tengah.
"Kami membantah atas framing dugaan pelanggaran di empat kejadian kabupaten Wonosobo, Wonogiri, Malang dan Jakarta Timur, dan kami menegaskan tidak ada perintah dan tidak mendukung tindakan money politik," kata Tomy, Selasa (13/2/2024) di Media Lounge TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Tomy menghimbau agar setiap pelanggaran atau kecurangan pemilu agar segera dilaporkan ke Bawaslu, dan mempersilahkan Bawaslu untuk melakukan investigasi laporan pelanggaran yang dituduhkan.
Bahkan, menurut Tomy pihaknya paling sering bertemu dan melaporkan dugaan pelanggaran selama pemilu, sehingga pihaknya tidak mungkin melakukan pelanggaran yang dituduhkan.
"Bahkan, kami sudah dua kali bertemu pimpinan Bawaslu, dan kami adalah pihak yang paling sering melakukan pelaporan atas pelanggaran selama pemilu berlangsung" ujarnya
"Sehingga kami tidak mungkin melakukan pelanggaran pemilu" sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman mengaku menemukan sejumlah dugaan kecurangan di masa tenang Pemilu 2024.
Dugaan pertama terjadi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berupa dugaan pengondisian panitia pemilu tingkat kecamatan hingga panitia pemungutan suara di TPS oleh anggota KPU.
"Kami mendapat informasi terkait dugaan anggota KPU Kabupaten Wonosobo berinisial R mengondisikan panitia pemilihan kecamatan, PPK dan panitia pemungutan suara TPS ke salah satu paslon capres," kata Habiburokhman dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (12/2) malam.
Dalam dugaan ini, Habib mengaku pihaknya memiliki barang bukti berupa foto dan rekaman audio. Kasus tersebut juga telah dilaporkan ke Bawaslu Kabupaten Wonosobo.
Kedua, dugaan kecurangan di Kabupaten Wonogiri. Kasus itu terungkap kala seorang oknum anggota PPK terlibat kasus narkoba dan dilakukan penangkapan oleh Polres Wonogiri.
Dalam penangkapan, ditemukan amplop berisikan uang Rp63 juta serta kaos capres-cawapres dan caleg tertentu di Pemilu 2024
Terakhir, dugaan kecurangan pemilu juga terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta Timur.
Habib mengaku mendapat info ada upaya pengerahan oleh oknum Ketua RT ke warga sekitar untuk mencoblos paslon tertentu dengan dijanjikan imbalan senilai Rp150 ribu