Foto: Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang (Cuplikcom)
Oleh: Ravyansah – Akademisi dan Koordinator Indonesia Education Watch (IDW)
Cuplikcom-Jakarta-Pada tanggal 26 Februari 2024 sesuai rapat kabinet bahwa Kementerian Badan Pembangunan Nasional yang dipimpin oleh Suharso Monoarfa mulai menyusun program ikonik dari Presiden terpilih, karena kementerian terkait yang menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kerangka Ekonomi Makro, serta Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) dalam rapat kabinet tersebut di Istana Negara. RKP dan KEM-PPKF tersebut sebagai acuan dalam penyusunan APBN 2025.
Kemudian tanggal 29 Februari 2024 terdapat simulasi makan siang gratis yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten. Dalam simulasi ini dihadiri oleh Pemerintah pusat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto yang mengatakan “kami melihat simulasi untuk makan siang dengan biaya Rp 15.000," . Kegiatan simulasi tersebut diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang secara sukarela. Terkait program tersebut akan dianggarkan melalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Oleh sebab itu, penulis memiliki pandangan bahwa tentang program tersebut masih terbilang sebagai kampanye program dari salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Saat ini, kepala pemerintahan atau negara masih dijabat oleh Joko Widodo. Baiknya perlu menunggu pengumuman resmi real count yang sudah 100% secara keseluruhan dari KPU siapa pemenang dari pasangan calon presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Melalui sudut pandang dari sisi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang nanti dikhawatir tidak akan dapat mengcover seperti gaji guru dan tenaga kependidikan honorer, fasilitas belajar mengajar, perawatan gedung sekolah, dsb. Hal tersebut juga melihat dampak setiap daerah yang disparitas akan sosial ekonomi, perlu manajemen dan pengawasan anggaran tersebut yang ketat dan akuntabel. Masih banyak permasalahan pendidikan yang masih perlu di perbaiki per bidang nya. Maka dari itu, kalau sudah terpilih nanti, lakukan diskusi terbuka dengan akademisi dan masyarakat sebelum mengimplementasikan program ini.