Ilustrasi (Cuplikcom)
Penulis : Syifa Alesha Suta (Siswi MTs Negeri 20 Jakarta Timur)
Cuplikcom-Jakarta-Perkembangan Zaman yang cukup banyak menelan historisnya, sudah sering berganti tahun, negara kita masih mengalami minimnya literasi. Pada 2022 skor literasi membaca PISA Indonesia mencapai 359 poin, berkurang 12 poin dibanding tahun 2018.
Menurut Menteri Pak Nadiem Makarim bahwa Skor PISA indonesia tidak terlalu buruk dari pada negara lain, karena negara-negara lain, itu turun hingga 18 Point. Bagaimana jika negara negara yang tidak ikut serta dalam Tes PISA yang memang tingkat literasinya tinggi, urutan ke berapa Indonesia saat ini? Dan jika negara-negara yang ikut serta dalam tes PISA sedang mengalami kelonjakan literasi yang tinggi , berapa skor kita dan urutan kita? Pasti bisa dibayangkan. Kita tetap harus mengevaluasi hasil dari literasi ini.
Menurut pendapat saya, perkembangan literasi di Indonesia memang terlihat biasa saja. Namun, jika kita merinci data yang dapat diakses melalui pencarian Google, literasi di Indonesia terlihat kurang memuaskan, terutama dari segi literasi tulisan yang cenderung rendah. Peringkat minat baca di Indonesia yang berada di peringkat 62 dari 70 negara menunjukkan adanya tantangan yang perlu diatasi.
Untuk meningkatkan literasi di Indonesia, saya berpendapat bahwa peningkatan jumlah novel yang menarik dan menghibur dapat menjadi solusi efektif. Dengan menyediakan lebih banyak opsi bacaan yang menarik, kita dapat mengundang minat baca masyarakat, khususnya kalangan remaja. Novela yang memiliki daya tarik dan keasyikan akan membantu meningkatkan minat baca secara keseluruhan.
Selain itu, upaya meningkatkan literasi dapat dilakukan melalui aplikasi bacaan di ponsel pintar. Banyaknya aplikasi membaca yang menawarkan cerita-cerita menarik dapat menjadi sarana efektif untuk menjangkau generasi yang lebih terbiasa dengan teknologi, seperti kalangan remaja. Dengan menyajikan cerita-cerita yang tidak membosankan, kita dapat menciptakan kebiasaan membaca melalui platform yang lebih akrab bagi mereka.
Tentu saja, langkah-langkah ini harus diiringi dengan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan literasi yang terintegrasi dengan cara yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Kesadaran akan pentingnya literasi perlu ditanamkan sejak dini, dan kerjasama antarstakeholder dapat membantu mengatasi tantangan literasi yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.