FGD Polindra bersama stakeholder di Kabupaten Indramayu
Cuplikcom - Indramayu - Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) Kabupaten Indramayu inisiasi perlunya sinergitas antar stakeholder terkait pengembangan pendidikan inovasi berbasis potensi daerah.
Hal itu diungkapkan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema: "Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Provinsi Jawa Barat dan Banten" di Aula Hotel Grand Trisula, Kamis (25/1/2024).
Hadir Direktur Politeknik Negeri Indramayu Rofan Aziz, Wakil Direktur Hubungan Kerjasama Polindra Karsid, Wakil Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) Jabar Bid. Industri Teknologi Vokasi, Hadi S Cokrodimedjo, KADIN Indramayu Mulyadi Cahya, Perwakilan Pemkab Indramayu, Perwakilan Dinas Tenaga kerja, Perwakilan dari Dinas Pariwisata, Perwakilan dari Dinas Perindustrian dan perdagangan, Perwakilan Bapeda (Badan Perencanaan Daerah), Kabag Kesra, Pengusaha daerah, Pengusaha Rajungan, dari Lembaga dan Instansi terkait serta undangan lainnya.
"Kegiatan ini merupakan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan berbasis potensi daerah adalah kajian yang menyinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah," ungkap Rofan Aziz.
Menurutnya, untuk menghasilkan policy brief, yang berisi workforce plenning dan innovation guna menghasilkan klaster inovasi yang berbasis potensi/kebutuhan daerah.
Hal ini perlu dilakukan untuk mewujudkan ekosistem kemitraan strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan pemangku kepentingan yang diturunkan dari kebijakan pendidikan vokasi yang searah dan sejalan dengan agenda pembangunan nasional atau daerah.
"Workforce planning dan innovasion planning menjadi penting dalam membangun strategi yang berorientasi pada Penyelarasan supply dan demand tenga kerja, local skills, dan critical occupation dengan penyiapan skills masa depan dari lulusan pendidikan vokasi yang konfrehensif berdasarkan potensi dan sumber daya ekonomi di daerah," papar Rofan.
Program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah diselenggarakan selama 10 bulan dari Agustus 2023 sampai Mei 2024 di 35 Kabupaten/Kota yang tersebar di 18 Kabupaten dan 9 Kota yang ada di Jawa Barat, serta 4 Kabupaten dan 4 Kota di Provinsi Banten termasuk di Kabupaten Indramayu yang sekarang diselenggarakan.
Metode pertama yang akan dilakukan kegiatan ini adalah FGD melalui kunjungan dan pertemuan langsung dengan Stekholder (Pemda, DUDI, PTV) dan pihak lain yang dianggap relevan di masing-masing daerah.
"Tujuan iuran program ini adalah untuk membentuk ekosistem kemitraan yang dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah/wilayah melalui kemitraan sinergis antara satuan pendidikan vokasi dengan pemerintah daerah yang diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI)." jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua KADIN Jawa Barat, Dr. Hadi S Cokrodimedjo, Ph.D. mengatakan potensi di Indramayu sangat besar baik di bidang pertanian, kelautan, maupun sektor lainnya.
"Yang perlu digali potensi daerah sangat banyak, diharapkan itu perlu ada kesinambungan dan kesetaraan. Untuk itu, tim vokasi daerah harus cepat terbentuk agar bisa mewujudkan ekosistem kemitraan strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan pemangku kepentingan yang diturunkan dari kebijakan pendidikan vokasi yang searah dan sejalan dengan program agenda pembangunan nasional maupun daerah," tandasnya.