Kabel pompa air miliknPT CJFI di Losarang Indramayu (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - PT Chang Jui Fang Indonesia (CJFI) sebuah perusahaan yang memproduksi keramik lantai dan keramik dinding terletak di Desa Pangkalan, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Perusahaan yang berstatus PMA (Penanaman Modal Asing) ini dalam proses produksinya terpantau sering menggunakan air baku yang ada di Sungai Betokan Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang kisaran bisa sampai puluhan ribu kubik banyaknya ketika TDS air disungai tersebut sesuai standarnya, yakni sekira dibawah 500 (skala TDS).
Pengambilan air baku yang ada di sungai Betokan ini, pihak PT CJFI mengaku sudah mengantongi ijin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta sudah membayar pajak air permukaan. Namun ketika awak media meminta untuk melihat berkas ijin pengambilan air tersebut, pihak PT CJFI tidak berkenan dengan alasan yang kurang dimengerti berdalih harus seijin pimpinannya.
Dalam pemantauan awak media cuplik.com, metode pengambilan air di sungai Betokan itu tampaknya menggunakan sebuah dinamo listrik sebagai penggerak dari pompa air, dan posisinya berada di bibir sungai diatas bangunan penyangga terbuat dari kayu. Untuk menggerakan dinamo pompa air tersebut, terlihat menggunakan sebuah kabel listrik yang dipasang atau ditanam didalam tanah, dan ada sebagian lainnya menjalar disisi sungai.
Seperti yang disampaikan oleh warga sekitar adanya pompa air tersebut, konon kabel yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke dinamo penggerak pompa itu menjalar sampai ke PT CJFI melalui tanggul paritan atau kali blok Talam.
"Kabel listrik itu sampai ke pabrik. Kalau ada orang yang kestrum itu, terus bocor kabelnya bagaimana ?," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada cuplik.com, Senin (3/6/2023)
"Siapa yang akan bertanggung jawab" tambahnya
Kemudian warga tersebut pun merasa khawatir akan para petani atau warga lainnya yang beraktifitas dekat dengan jalur kabel listrik itu, karena kondisi sudah bertahun-tahun khawatir terjadi kebocoran aliran listrik.
Sementara, ketika awak media coba mengkonfirmasi hal ini kepada pihak PT CJFI. Dan kemudian pihak PT CJFI pun mengiyakan bahwa pompa air dengan tenaga dinamo listrik itu adalah milik perusahaannya.
"Benar itu pompa milik PT kami guna mengambil air dari sungai Betokan" ujar Zamroni Humas PT CJFI Losarang
Kemudian Zamroni pun juga menyampaikan bahwa PT CJFI memang memasang kabel listrik dari mesin dinamo pompa sampai dengan ke pabriknya yang berjarak kurang lebih sekitar 1000 meter.
Kekhawatiran warga senada dengan petugas PLN. Menurut pelaksana kelistrikan tersebut, pemasangan jalur kabel bawah tanah lebih rawan atau lebih berbahaya daripada jalur kabel udara.
"Rawannya, jelas lebih rawan yang ditanam, rawannya dua sisi si pemilik kabel dan atau orang yang melintasi lahan tersebut. Yang melintasi ada kemungkinan tersengat listrik kalau ada yang bocor atau sambungan yang kurang bagus, kemudian yang tergenang air itu berpotensi membahayakan" ucap Ahmad Suryadi salah satu petugas PLN Indramayu
"Untuk kabel bawah tanah punya spesifikasi sendiri. Kalaupun dipasang dibawah tanah, itu minimalnya ditanam dalam kedalaman 50 centimeter dari permukaan tanah" pungkasnya.