Proyek irigasi desa (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu – Disebabkan kurangnya koordinasi dan komunikasi, pekerjaan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) saluran irigasi yang dikerjakan oleh pihak perkumpulan petani pengguna air (P3A) Desa Santing Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, di hentikan salah satu Pamong Desa Muntur.
Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Muntur, Asep Saefurrochman yang merasa kesal dengan adanya pembangunan TPT irigasi tersebut dikarenakan sebelum dimulainya pekerjaan tersebut tidak adanya komunikasi maupun koordinasi kepada pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Muntur, sebab pekerjaan tersebut berada di Desa Muntur.
"Saluran irigasi ini keberadaannya berbatasan antara Desa Muntur dengan Desa Santing. TPT yang berada di sebelah Timur ini masuk wilayah Desa Muntur sedangkan sebelah Barat masuk wilayah Desa Santing," ungkap Asep Saefurrochman, Rabu (26/6/2024) sekira 15.49 WIB.
Lanjut Asep Saefurrochman, karena yang Saya lihat ada beberapa pekerja yang sedang sibuk mengerjakan TPT di wilayah Desa Muntur maka Saya datangi dan mempertanyakan.
"Saya berhentikan dan membubarkan mereka yang mengerjakan pembangunan TPT. Ini sangat disayangkan, seharusnya etikanya dipakai, tidak asal bangun TPT. Dilokasi pekerjaan tadi Saya lihat ada Casyadi sebagai LPM Desa Santing dan juga pengamat pengairan. Ketika Saya mempertanyakan izinnya, mereka tidak bisa menjawabnya," tegasnya.
Sementara, Casyadi saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pihak P3A Desa Santing. Ia mengaku hanya ngesub material pembangunan saja. Dijelaskannya bahwa pekerjaan tersebut merupakan program dari BBWS yang diberikan kepada pihak P3A Desa Santing.
"Karena di suruh untuk sekalian memperbaiki TPT yang berada di Desa Muntur yang terkondisi rusak. Sehubungan tadi pekerjanya dibubarkan maka nanti yang dikerjakan hanya TPT yang berada di wilayah Desa Santing saja," jelasnya.