Pentas tari tradisional (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Dalam rangka merayakan hari ulang tahun yang ke-3, Sanggar Seni Panji Piwulang menggelar pentas tari tradisional, pada Minggu (21/7/2024) yang dimulai sekira 08.00 WIB sampai dengan 13.30 WIB di teras depan Sanggar Seni Panji Piwulang Desa Karangmulya Blok kemped RT 04 RW 02 Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.
Terlihat kesibukan Kang Warno (37) dengan Murid dan Wali Murid yang ada di teras rumah. Nampak Kang Warno sedang memperbaiki ikat kepala salah satu Murid. Sementara Murid yang lain terlihat sudah siap menggunakan kostum dan make up. Kang Warno memulai memandu acara dan memberikan pendahuluan.
"Terimakasih banyak sebelumnya atas partisipasinya Anak-anak Sanggar Panji Piwulang yang sudah datang semua, ini ada 2 Anak yang gak datang, pas gladi kemarin ada 20 Anak," kata Warno.
Di samping panggung terlihat deretan piala di atas meja dan Ia pun kepada hadirin menjelaskan maksud dan tujuan diperlihatkannya piala tersebut.
"Kenapa disini ada Happy Birthday Kanaya Liza Nurazizah? Karena ini ulang tahun Kanaya yang ke-9 dan ulang tahun Sanggar Panji Piwulang yang ke-3. Perlu diketahui, kenapa sih di depan ada piala sejumlah 8, piala itu diperoleh Kinaya ketika lomba kesana kemari. Alhamdulillah dari lomba, Kinaya dapat juara terus. Kinaya juga sudah menyumbangkan piala ke Sekolah. Jadi, piala itu untuk motivasi Anak-anak biar pada semangat latihan," jelasnya.
Salah satu Wali Murid, Atik merasa bersyukur karena Anaknya yang dididik menari di Sanggar Panji Piwulang.
"Alhamdulillahi Robbil 'Alamin, bagi Saya pribadi sudah bersyukur atas didikannya Kang Warno," katanya.
Lanjut Atik, dalam mendidik anak Saya Mahesa, mungkin dengan teman-teman, yang sangat bersabar sekali untuk mendidik Anak-anak. Terutama Mahesa yang masih banyak kekurangan dan masih perlu di bimbing, masih perlu di ajari lebih lanjut. Karena Mahesa itu di Sanggar Panji Piwulang ini masih belia juga, masih menginjak usia transisi dari TK ke SD. Khususnya untuk Mahesa. Dan, mungkin teman-teman, Kakak-kakak yang sebelumnya sudah pada mahir, sudah pada bisa, minta di bimbing, minta di contohkan untuk Mahesa.
"Walaupun belia, Mahesa Alhamdulillah kemarin sudah pergi ke Bali untuk mewakili Kabupaten Indramayu, acara Pesta Kesenian Bali (PKB), dapat sertifikat. Insya Allah, kami sekeluarga mendoakan dari Sanggar Panji Piwulang akan menyusul kegiatan tersebut tahun depan," katanya.
Sementara, Kuwu Desa Karangmulya, Drs.T Nasukha melalui Sekretaris Desa Karangmulya, Wiryo pada sambutannya mengatakan bahwa pihaknya merasa peduli terhadap keberadaan Sanggar Seni Panji Piwulang.
"Memang tadi apa yang disampaikan Kang Warno betul, sebagai rasa kepedulian kami selaku Pemerintah Desa," kata Wiryo.
Lanjut Wiryo, bahkan waktu itu masih Pak Camat Iim. Beliau menginstruksikan kepada Kang Warno selaku Ketua Sanggar, bahkan Pak Kuwu pun dapat perintah dari Pak Camat Iim, agar Desa menganggarkan, berpartisipasi supaya APBDes-nya tercantum bantuan untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Indramayu ini, salah satunya supaya kami peduli kelestarian Sanggar seni tersebut maka dari tahun 2020 Saya menganggarkan di APBDes bantuannya untuk Kang Warno sebagai Ketua Sanggar Seni Panji Piwulang.
Dari kami hanya sebatas itu, mudah-mudahan ketika Kang Warno berkembang pesat, mau minta bantuan lagi trus anggarannya ada, Insya Allah bisa di kalkulasikan lagi supaya bersama-sama ada kemajuan. Karena kata Pak Kuwu, yang namanya membangun itu bukan hanya saja pada fisiknya saja, tapi membangun juga jiwa seseorang, membangun jiwa masyarakat, membangun keseniannya juga. Agar kebudayaan yang ada di Kabupaten Indramayu ini setidaknya berkembang, syukur-syukur bisa dikenal dunia.
"Mudah-mudahan di hari ulang tahun sekarang ini untuk Sanggar Seni Panji Piwulang kedepannya semakin berkembang pesat, banyak muridnya, bahkan mungkin bisa mempertunjukan event-event keunggulan dari anak muridnya yang selama ini di didik dan bisa membanggakan Desa Karangmulya khususnya juga umumya dari sekup Kabupaten, semakin maju Kang Warno Sanggar Seninya semakin banyak muridnya bisa berkontribusi kepada Desa, mudah-mudahan," katanya.
Pada kesempata itu juga, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, H. Caridin, S.Pd., M.Si didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Disdikbud Kabupaten Indramayu, Hj. Uum Umiyati, SE turut menghadiri acara tersebut dan Ia memberikan sambutan dihadapan hadirin.
"Saya hadir di sini, Saya memberi salam, memberi amanat dari Ibu Bupati Indramayu, Ibu Hj. Nina Agustina," kata H. Caridin, S.Pd.
Lanjut H. Caridin, S.Pd, peserta Sanggar harus hafal dan harus tahu siapa nama Bupati Indramayu, karena apa? Karena Ibu Hj. Nina Agustina sosok pemimpin yang mengangkat budaya seni di Kabupaten Indramayu. Karena kalau tidak ada peran beliau, tari topeng, tari tradisional Indramayu ini tidak terangkat namanya.
Beliau adalah orang yang konsisten, orang yang peduli, orang yang sangat perhatian pada seni tari topeng. Apa buktinya? Buktinya, Ibu Nina sendiri menjadi tari topeng di depan utusan-utusan negara dari manca negara, sewaktu di Kendari Sulawesi Tenggara. Berkat beliau juga tari topeng tenar, tidak saja di Indramayu tenar, di seluruh Indonesia. Karena beliau mengangkat tari topeng mendapat rekor muri. Rekor itu tertinggi, terbaik, terbanyak. Muri adalah lembaga yang mencatat setiap ada hal-hal yang terbaik, terbanyak. Jadi kita sudah terangkat tari topeng.
"Terimakasih kepada Mas Warno yang gigih berupaya melestarikan bidaya Indramayu. Terimakasih juga kepada Bapak dan Ibu, juga pihak Desa juga yang sudah memperhatikan Sanggar ini. Mudah-mudahan Sanggar ini yang kata Mas Warno untuk sementara masih kecil dan masih sederhana, terus usaha ini jangan berhenti supaya ke depan lebih baik," kata H. Caridin, S.Pd.
Sebelum mengkahiri sambutan, Ia memberikan kesempatan kepada hadirin untuk maju ke depan dan diberikan pertanyaan dan bagi yang menjawabnya diberikan hadiah berupa gelas warna putih bergambar Bupati Indramayu. Antusias mereka pun tinggi dengan silih berganti mereka maju ke depan menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah.
Selesainya itu, pentas tari pun dilanjutkan kembali hingga silih berganti Murid mementaskan tarian. Tak hanya itu, kemeriahan acara pun semakin meriah dengan adanya pertunjukan seni Berokan yang diperagakan oleh Warna alias Wa Aong asal Desa Karangasem Kecamatan Terisi. Hingga selesai dan mereka berfoto bareng dengan Berokan. Selanjutnya, pemotongan kue ulang tahun. Acara yang dibuka dengan berdoa tersebut ditutup dengan doa dan terlaksana dengan ceria dan meriah.