Ajudan Bupati yabg diduga arogan terhadap media (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Majalengka - Keributan bermula saat seorang Jurnalis Media Elektronik Nasional yang meminta klarifikasi terkait bendera yang dinaikkan (dierek) Paskibraka tidak sampai puncak tiang bendera di lapang GGM Majalengka.Sabtu (17/08/2024).
Nana Waskana jurnalis Media Elektronik meminta klarifikasi, namun jurnalis dirangkul oleh ajudan PJ Bupati dengan posisi tangan ajudan mempiting, diduga ada intimidasi dengan mempertanyakan dan mempermasalahkan kenapa menanyakan terkait hal diatas (bendera) kepada PJ Bupati"ungkapnya.
Masih dikatakanya, saat para wartawan sedang melakukan wawancara dengan Dhany Eka Rahadian, selaku ketua Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Majalengka di depan Pendopo terkait masalah yang sama (bendera).
"Ajudan yang sempat bermasalah dengannya di lapang GGM tersebut, mendatanginya dengan kata-kata yang memancing emosi dan memicu keributan.Sehingga terjadilah cek cok adu mulut dengan ajudan sehinga dengan wartawan lainnya yang tersulut emosi"pungkasnya.
Di lain tempat PJ Bupati Majalengka Dedi Supardi saat di mintai keterangan terkait ajudan yang viral bersikap arogan semua sudah klir tidak ada masalah.
"Ga ga ada kejadian apa-apa kita semua sama-sama cape saya juga tidak tahu kita tidak ada persoalan apapun dan semua sudah klir selesai"ujarnya saat di mintai keterangan dalam rangka menghadiri acara CSR di RS
Mitra Prapatan. Sabtu (17/08/2024)