?Menaiknya level flu babi dari empat ke level lima, hingga saat ini belum bisa berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dunia,? ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurti, kepada wartawan, di Gedung Depkeu, Jakarta, Kamis (30/4/2009).
Meskipun demikian, pengaruh wabah flu babi sudah mulai terasa di pasar saham, khususnya di bidang komoditas pertanian. Tidak hanya itu, ekspor dan impor di bidang tersebut, sudah mulai tertunda selama tiga bulan ini, terbukti dengan harga yang terus turun.
Menurutnya, dunia saat ini, sedang menunggu dampak flu babi terhadap ekonomi global. Sementara untuk Indonesia sendiri, sejauh ini belum mempunyai pengaruh yang signifikan. Kendati demikian, pemerintah sudah melakukan antisipasi, di antaranya dengan melakukan larangan impor terhadap produk-produk dari Amerika Latin, yang merupakan wabah dari flu babi.
Dia pun menjelaskan, larangan impor tersebut antara lain, kedelai dan pakan ternak sebesar 45 persen dari San Fransisco, California. Untuk kedelai sendiri, Indonesia mengimpor 45 persen dari kebutuhan dalam negeri. Sementara, Departemen Pertanian dan Departemen Perdagangan juga sudah menurunkan larangan impor, untuk bagi dan turunannya.
Sebagai informasi, impor Indonesia terhadap produk kedelai dari Amerika Latin mencapai 230 ribu ton per tahun.