Sang penemu, Heru, mengaku bermimpi ditemui bocah yang ingin menolongnya. Keesokan hari sepulang dari sawah, ia menemukan batu tergeletak di tengah jalan. Rupanya, batu itu adalah wujud lain dari sang bocah. Dalam alam bawah sadarnya, sang bocah itu yang kini dipanggil Embah ingin menolong kehidupan keluarga Heru.
Keajaiban batu ini mengundang ratusan warga. Mereka tak hanya melihat tapi datang untuk berobat. Warga menyatakan, tiba-tiba sakitnya sembuh berkat diolesi atau menaiki batu. Banyak warga yang kemudian mengaitkannya dengan batu petir milik dukun cilik dari Jombang, Ponari.