Persepsi itu muncul melalui survei telepolling terbaru yang digelar Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi, dan Sosial (LP3ES). Hasil survei tersebut diungkap dalam diskusi bertema Elektabilitas Calon Presiden/Wakil Presiden dan Persepsi Masyarakat terhadap Kriteria Calon Wakil Presiden menuju Pilpres 2009 di Jakarta, Kamis (30/4).
Manajer telepolling yang juga peneliti senior LP3ES, Fajar Nursahid, mengatakan Hidayat unggul dengan jumlah dukungan 37,9% responden, diikuti mantan Ketua DPR Akbar Tandjung dengan 13,2%, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan 12,5%.
Sejumlah nama lain yang menyusul adalah Mensesneg Hatta Radjasa (7,7%), Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir (3,6%), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (1,5%), Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad (1,5%), dan Sekjen PKB Lukman Edy (0,5%).
Responden yang menjawab nama lainnya sebanyak 2,7%, tidak akan memilih SBY 2,5%, dan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 16,3%.
Survei tersebut dilakukan dengan cara wawancara melalui telepon pada 28-29 April 2009, terhadap 1.118 responden yang dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku telepon residensial terbitan PT Telkom. Mereka adalah masyarakat pengguna telpon rumah tangga di lima kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan.
Margin of error dalam survei tersebut sebesar plus minus 2,9% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.
"Sedangkan soal kriteria cawapres menurut masyarakat, mayoritas responden menginginkan cawapres yang bebas dari KKN, yakni sebanyak 39,8%, diikuti cawapres yang diterima oleh masyarakat luas sebanyak 25,2%, memiliki pengalaman dalam pemerintahan sebesar 14,3%," kata Fajar.
Didampingi Direktur LP3ES Suhardi Suryadi, Fajar juga mengungkapkan, sebanyak 9,1% responden menginginkan cawapres berasal dari kalangan profesional, sebanyak 7,9% menginginkan loyalitas kepada presiden, sebanyak 2,3% menginginkan cawapres yang tidak menimbulkan konflik internal partai, dan sebanyak 1,4% responden menginginkan cawapres yang berasal dari partai politik.
Menanggapi pertanyaan ‘jika koalisi Partai Demokrat dengan partai pendukungnya membuka peluang pasangan SBY dengan cawapres-nya berasal dari ketua-ketua umum partai politik, siapa yang berpeluang?', kata Fajar, sebanyak 39,3% menjawab Presiden PKS Tifatul Sembiring. Posisi Tifatul disusul Soetrisno Bachir sebesar 19,6%, Muhaimin Iskandar 8,4%, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebesar 3,2%.
Sementara itu, ketika ditanya soal figur non Jawa yang cocok mendampingi SBY, sebanyak 22,9% responden memilih Akbar Tandjung, diikuti Hatta Radjasa (20,8%), Tifatul Sembiring (9,5%), Fadel Muhammad (7,6%), Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Bachtiar Chamsyah (5,9%), dan Lukman Edy (1,5%).