Baik susu maupun feses tersebut mungkin berasal dari induk bayi mammoth yang diberi nama Lyuba oleh para ilmuwan itu. Feses mungkin diberikan induknya agar bayi mammoth memperoleh bakteri baik yang berguna dalam sistem pencernaannya. Kebiasaan ini umum dilakukan anakan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan saat ini.
Selain susu dan feses, para ilmuwan yang menelitinya juga memastikan bahwa tumpukan lemak yang tebal ditemukan di belakang leher Lyuba. Pada hewan-hewan mamalia tertentu, punuk berlemak bermanfaat menghasilkan panas tubuh yang dibutuhkan selama beberapa bulan sejak kelahiran.
"Residu susu yang ditemukan pada analisis terakhir, ditambah punuk yang berlemak di belakang lehernya, mengindikasikan bahwa bayi mammoth ini sehat dan mendapat asupan makanan cukup," ujar Daniel Fisher, salah satu ilmuwan dari Universitas Michigan yang menelitinya.
Menurutnya, Lyuba merupakan fosil pertama yang mati dalam kondisi utuh dan sehat. Sebelumnya, para ilmuwan menemukan sejumlah fosil mammoth, tetapi tidak lengkap atau diperkirakan mati karena kelaparan.
Penemuan tersebut akan membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut makanan dan perilaku mammoth. Analisis tambahan terhadap gigi dan bagian tubuh lainnya juga akan mengungkap penyebab punahnya mammoth sekitar 10.000 tahun lalu.
Lyuba diperkirakan mati 40.000 tahun lalu karena terperosok lumpur di dekat sungai. Fosilnya ditemukan dua tahun lalu di Siberia, Rusia.