(Zulhalim (Cuplik-com))
cuplikcom-Tanggamus- Ketua DPC Ormas GRIB Jaya Kabupaten Tanggamus, Nusirwan, mengecam keras dugaan ujaran kebencian yang disebarkan oleh oknum Kepala Pekon Negara Batin, Mirza, yang juga menjabat sebagai Ketua APDESI Kabupaten Tanggamus. Pernyataan kontroversial tersebut mencuat setelah unggahan Mirza di grup WhatsApp Kepala Pekon Kabupaten Tanggamus pada Jumat (14/2/2025).
Dalam unggahannya, Mirza membagikan foto surat edaran yang mencatut nama Prabowo Subianto, yang disebut-sebut mengundurkan diri dari kepengurusan Ormas GRIB pada 2022. Unggahan itu disertai dengan caption yang dinilai provokatif: "Tolong share ke seluruh masyarakat luas, jangan sampai ormas tersebut jadi merajalela."
Pernyataan ini langsung menyulut reaksi keras dari ketua DPC Ormas GRIB JAYA Kabupaten Tanggamus Nusirwan.
"Ini maksudnya apa? Saya tidak terima! Ini jelas ujaran kebencian! Kami akan tuntut soal pernyataan Mirza ini!" tegas Nusirwan saat dikonfirmasi pada Sabtu (15/2/2025).
Ia menegaskan bahwa informasi yang disebarkan Mirza adalah hoaks dan menyesatkan. Nusirwan juga menjelaskan bahwa hubungan antara Ketua Umum dan Pembina GRIB Jaya tetap harmonis hingga saat ini.
"Foto itu kejadian tahun 2022, dan faktanya sampai sekarang Ketua Umum serta Pembina GRIB Jaya masih baik-baik saja, tidak ada masalah. Kami dari DPC GRIB Jaya telah berkoordinasi dengan DPD dan DPP untuk menindaklanjuti permasalahan ini," tegasnya.
Sekretaris Jenderal GRIB Jaya, H. Zulfikar, SE, GG, turut menggelar konferensi pers pada 15 Februari 2025 untuk meluruskan isu yang berkembang. Ia menegaskan bahwa Prabowo Subianto tidak pernah menjadi bagian dari kepengurusan GRIB Jaya, dan surat yang beredar adalah palsu.
"Bapak Prabowo Subianto tidak pernah menjadi pengurus organisasi GRIB Jaya. Surat yang tersebar ini hoaks dan bertujuan untuk melemahkan organisasi serta memisahkan GRIB Jaya dengan Pak Prabowo. Surat ini juga menggunakan kop dan cap Partai Gerindra, padahal GRIB Jaya tidak ada hubungannya dengan Partai Gerindra. Jika memang benar, seharusnya Pak Prabowo membuat surat atas nama pribadinya," jelasnya.
Menurutnya, penyebaran informasi palsu ini dapat menimbulkan keresahan di masyarakat dan mencoreng nama baik organisasi. Oleh karena itu, GRIB Jaya akan mengambil langkah tegas terkait penyebaran hoaks tersebut.
Sementara itu, kami awak media mencoba kompirmasi langsung dengan Mirza di kediamannya guna untuk mencari kebenaran terkait unggahan yang di bagikan di grup tersebut Mirza akhirnya angkat bicara dengan unggahannya di grup WhatsApp. Ia mengaku tidak memiliki maksud tertentu dalam membagikan unggahan tersebut dan hanya meneruskan pesan yang ia terima dari grup lain.
"Saya tidak ada maksud lain, hanya sekadar meneruskan unggahan dari grup lain ke grup APDESI. Selain itu, saya juga tidak pernah menambahkan caption apa pun dalam unggahan tersebut,"kilahnya.
Namun, klarifikasi ini belum meredakan kemarahan pihak GRIB Jaya, yang tetap menganggap tindakan Mirza sebagai bentuk provokasi dan penyebaran informasi yang menyesatkan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak GRIB Jaya masih terus berkoordinasi dengan seluruh jajaran, untuk menentukan langkah hukum selanjutnya guna menyikapi kasus ini.