"Saat ini saya hitung sudah ada 19 nama cawapres yang ada di kantong SBY, dia bisa mengeluarkan satu nama kapan saja atau bahkan sudah diputuskan tapi menunggu waktu sampai pendaftaran," papar Qodari kepada Republika, di Jakarta, Jumat (1/5).
Qodari melanjutkan, memprediksi siapa yang bakal menjadi cawapres SBY tetap menjadi bahan kajian menarik. Melihat figur SBY yang penuh pertimbangan dan sangat hati-hati, Qodari meyakini, berbagai aspek untung-rugi terhadap kandidat cawapres SBY termasuk salah satu bahan perhatian yang bersangkutan.
Menilik sangat kuatnya keinginan parpol mitra koalisi Partai Demokrat (PD) untuk mengajukan cawapres dari kalangan internal mereka, kata Qodari, sangat terbuka kemungkinan SBY justru akan memilih cawapres dari nonparpol.
Pertimbangannya, bila SBY memutuskan mengambil salah satu kandidat yang diajukan parpol, maka bisa timbul perasaan ‘iri hati' dari parpol yang kandidatnya tidak terpilih. "Bisa terjadi konflikasi pada koalisi Demokrat," imbuh Qodari.
Guna menghindari konflikasi koalisi tersebut, Qodari melanjutkan, sangat besar kemungkinan SBY bakal mengambil cawapres dari kalangan nonparpol atau profesional.
Dengan dasar berfikir demikian, Qodari menyebut setidaknya ada empat nama potensial yang akhirnya dipilih SBY. "Nama-nama seperti Chairul Tanjung, Irman Gusman, Sri Mulyani, dan Jimly Assiddiqie saya kira sudah ada di kantong SBY."
Indikasi lain yang bisa memperkuat nama-nama tersebut ada dalam deretan cawapres SBY adalah intensitas keikutsertaan yang bersangkutan dalam kunjungan-kunjungan presiden ke luar negeri.
"Mereka ini sering sekali terlihat dalam rombongan SBY ke luar negeri, kecuali Jimly karena posisinya sebagai ketua MK waktu itu."
Menurut Qodari, dari lima kriteria cawapres yang pernah disampaikan SBY, empat nama cawapres nonparpol tersebut relatif memenuhi keinginan-keinginan SBY. "Moralitas, loyalitas, akseptabilitas, dan pengalaman para kandidat bisa dibilang mencukupi."
Jika benar pilihan sudah jatuh pada empat kandidat tersebut, Qodari menambahkan, maka hal yang dilakukan SBY dalam beberapa hari mendatang adalah memastikan jika cawapres pilihannya juga diterima oleh parpol mitra koalisi PD.
"Karena selain bisa diterima masyarakat luas, tentu cawapres SBY juga harus bisa diterima parpol koalisi agar tidak terjadi konflikasi," tandas Qodari.