Ceceran tanah merah di jalan Pantura Indramayu (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Ceceran tanah merah dari aktivitas pengurugan kawasan industri Losarang Kabupaten Indramayu mengancam keselamatan pengguna jalan. Ceceran tanah yang terbawa roda truk pengangkut material itu memenuhi hampir seluruh badan jalan dari arah Jakarta menuju Cirebon, kondisinya menjadi parah oleh akibat adanya turunnya hujan.
Ceceran tanah merah yang tadinya hanya debu, berubah menjadi lumpur pekat. Hal itu dapat memicu terjadinya kecelakaan jika pengendara tidak hati-hati saat melintasinya.
Saat kering, ceceran tanah terlihat jelas mulai dari pintu keluar masuk kawasan industri hingga sepanjang sekira 500 meter. Akibatnya jalur utama pantura di lokasi itu pun dipenuhi debu. Dampak lain, kondisinya mengganggu jarak pandang pengguna jalan.
Sayangnya upaya pembersihan tidak maksimal sehingga ceceran tanah semakin menebal dan memanjang. Ceceran tanah itu pun berubah menjadi lumpur. Jika dilalui kendaraan dipastikan licin dan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
"Tadi saya lewat dan pas hujan, ceceran tanah kering berubah menjadi lumpur pekat. Saya tidak berani berkecepatan tinggi karena ada sepeda motor di depan saya tergelincir dan nyaris jatuh," ungkap Rommy, salah satu pengendara yang mengeluhkan kondisi jalan licin tersebut, Senin, 17 Maret 2025.
Kapolsek Losarang AKP Hendro Ruhanda membenarkan kondisi jalan tersebut. Pihaknya, kata dia, sudah berulang kali melakukan teguran agar aktivitas pengurugan dibarengi dengan kegiatan pembersihan secara maksimal.
"Sudah kami tegur, setiap ada ceceran agar langsung dibersihkan. Kalau sudah selesai, juga kami minta disemprot menggunakan air bertekanan tinggi agar jalan pantura tetap bersih," tukas dia