Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Majalengka (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Majalengka - Kegiatan kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Desa Randegan Wetan Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.
Kedatangan Presiden Prabowo di Majalengka, dalam rangka menghadiri panen raya serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, sebagai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.Senin (07/04/2025).
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo sangat mengapresiasi dan rasa bangganya terhadap pencapaian hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani. Petani adalah tulang punggung bangsa. Tanpa pangan tidak ada negara tanpa pangan tidak ada NKRI" tegasnya.
Ia juga menyampaikan, di bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, harga-harga pangan terkendali, stabil, dan terjangkau. Ia menilai keberhasilan ini merupakan buah dari kerja nyata seluruh jajaran pemerintahan dan para petani di seluruh pelosok negeri.
“Banyak negara saat ini kekurangan beras, harga pangan menjulang. Bahkan di negara terkaya sekalipun telur langka.Tapi kita alhamdulillah, sekarang ekspor telur dan harganya turun. Ini berkat kerja keras semua pihak, ini hasil kebijakan yang masuk akal dan kesungguhan kita untuk membela rakyat"ujar Presiden.
Masih dikatakanya, di empat belas provinsi utama seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB, dan Sulsel tercatat menyumbang hampir 91,42% produksi nasional bulan ini.
"Dengan luas panen 1,43 juta hektare dan produksi 7,89 juta ton GKG, wilayah ini menjadi tulang punggung produksi nasional. Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di luar pulau Jawa, kontribusi tertinggi berasal dari Sulsel, Lampung, dan NTB"jelasnya.
Pemerintah tidak akan berhenti pada pencapaian ini. Program strategis seperti cetak sawah, distribusi pupuk, teknologi pertanian, dan koperasi desa akan terus diperluas untuk mendorong kemandirian pangan.
“Saya ingin berhasil dalam menjaga harga pangan. Saya ingin rakyat kita menikmati protein yang cukup, harga yang terjangkau. Kita ingin desa punya gudang, cold storage, apotek murah, dan truk pengangkut hasil panen. Kita ingin petani hidup makmur"pungkasnya.