Pengadilan Tambah Burhanuddin Hukum 6 Bulan

cuplik.com - Jakarta: Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Burhanuddin Abdullah menjadi 5 tahun 6 bulan. Sebelumnya, Burhanuddin divonis 5 tahun penjara dan denda Rp 250 juta oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

"Putusan diperberat karena Burhanuddin adalah Gubernur BI yang punya jabatan sentral yang sifatnya harus kasih contoh, bukan malah bagi-bagi uang ke anggota DPR," ujar Juru Bicara Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, sekaligus salah satu Hakim Anggota, Madya Suhardja saat dihubungi siang tadi (9/2).

Menurut Madya, uang denda yang dikenakan terhadap Burhanuddin sama dengan yang ditetapkan oleh Pengadilan Negeri yaitu, Rp 250 juta. Sedangkan uang pengganti, tidak dikenakan terhadap Burhanuddin, dengan alasan Burhanuddin tidak ikut menikmati aliran dana.

"Uang yang ada dipihak ketiga sejumlah Rp 68,5 Miliar dirampas untuk kemudian dikembalikan ke negara," ujar Madya.

Putusan ini ditandatangani oleh Ketua Majelis Hakim, H.Yanto Kartonomulyo, dengan anggotanya Madya Suhardja, Surya Jaya, Abdurrahman Haffan dan As'adi Al Ma'ruf. Putusan, dengan nomor Perkara 14/Pid/TPK/2008/PT DKI ini dikeluarkan pada Jumat 6 Februari lalu.

Burhanuddin terbukti melanggar pasal 2 ayat1 Jo pasal 8 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hingga saat ini Burhanuddin masih ditahan di Rumah Tahanan Mabes Polri.

Sementara itu, penasihat hukum Burhanuddin Abdullah, Muhamad Assegaf menyatakan, belum mengambil sikap terhadap putusan Pengadilan Tinggi DKI tersebut. Alasan Assegaf, saat ini pihaknya belum menghubungi Burhanuddin.

"Kami belum bertemu dengan Pak Burhanuddin," ujar Assegaf yang saat dihubungi melalui telepon genggamnya sedang menghadiri sidang di Yogyakarta, siang tadi (9/2).