Pada Sabtu (2/5/2009), Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama para koleganya menggelar pertemuan dengan para investor dan pelaku ekonomi di ASEAN di Laguna Resort, Nusa Dua, Bali.
"Pertemuan dengan investor sebenarnya rutin setiap tahun, dan dilakukan dalam lima tahun terakhir. Jadi setiap tahun kita bertemu dengan bentuk roadshow dalam rangka kepentingan para investor, tujuannya untuk mempromosikan ASEAN sebagai satu kesatuan," papar Sri Mulyani dalam jumpa persi di Westin Hotel, Nusa Dua.
Sri mengatakan, promosi yang dilakukan dalam satu kesatuan akan memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan jika masing-masing negara melakukan roadshow sendiri-sendiri. Dikatakan dia, daya saing yang paling besar di ASEAN adalah kawasan ini memiliki penduduk lebih dari setengah miliar, dengan pertumbuhan ekonomi selama ini tertinggi kedua dibandingkan India dan China.
"Dan tentus saja dari sisi market dan tempat investasi, adalah tempat yang dapat memberikan keuntungan," sebutnya.
Bertemu Australia & Malaysia
Sri Mulyani juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Tata Kelola Perusahaan Australia Nick Sherry dan Menteri Keuangan II Malaysia Dato' Haji Ahmad Husni bin Mohammad Hanadzlah secara terpisah.
Dengan Menteri Nick Sherry, Sri membicarakan sejumlah hal, antara lain mengenai hubungan Indonesia-Australia, mengenai bantuan dari Australia, berupa dukungan dana sebesar USD1 miliar bagi Indonesia untuk tahun anggaran 2009-2010. Selain itu juga membahas technical assistance dari Negeri Kanguru untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, yang selama ini telah dilakukan antara lain di kantor-kantor pajak, Badan Kebijakan Fiskal, juga Bapepam.
Untuk dana bantuan USD1 miliar, menurut Sri, saat ini masih dalam pembahasan di parlemen Australia. "Tadi Menteri Nick menyampaikan perkembangannya," imbuh Sri.
Sementara dengan Malaysia, Sri mengatakan pertemuan membahas tindak lanjut pertemuan antara Perdana Menteri Najib Razak dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengenai kerja sama yang konkret di bidang pangan dan energi.
"Termasuk soal beras, CPO, dan juga di bidang geothermal. Begitu pula pembangunan kabel di bawah laut. Ini semua nantinya akan dibahas di forum koordinasi menteri perekonomian," sebut dia.