Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan swasta, fakta menjelaskan ekonomi global bisa belajar dari negeri Macan Asia tersebut. Terlebih saat ini terjadi kemerosotan ekonomi yang cukup tajam sejak enam dasawarsa.
Terakhir, survei menunjukan negara ekonomi paling besar ketiga di dunia juga menunjukkan kepercayaan para konsumer naik akibat kondisi sektor manufakturing secara gradual mengalami peningkatan.
Bahkan perusahaan investasi asal Hong Kong, CSLA menyatakan, indeks China Manager Indek (PMI) tumbuh hingga 50,1 persen pada April dari sebelumnya Maret 44,8 persen. Ini yang pertama kalinya sejak Juli 2008 di mana sempat terguncang 50 poin akibat kontraksi finansial global.
"Pemerintah China berhasil dalam memberikan dorongan investasi dan berhasil kombinasikan dengan perbaikan permintaan ekspor dan hal ini mendorong Pembiayaan Manager indek (PMI) kepada posisi yang positif di April tahun ini,"kata Kepala Peneliti Ekonomi CLSA Etik Fishwick sebagaimana dikutip dari CNBC, Senin (4/5/2009).
Resesi global telah memicu terjadinya krisis di sektor keuangan dan pemerintah Amerika belum pernah melakukan stress test terhadap 19 bank untuk menahan tekanan terhadap modal.
Majalah Financial Time di Amerika menyebutkan Bank of Amerika, Citigroup dan dua lembaga lainnya masih diawasi Departemen Keuangan Amerika dan Bank Sentral Amerika.
Bank Amerika sendiri, siap menerima dana sebesar USD45 miliar dari dana bailout pemerintah, kata pejabat pemerintah tentang stress test yang akan di publikasikan pada Kamis mendatang