Penelitian dilakukan dengan verifikasi radiokarbon dan berbagai teknik lainnya.
Sisa sedimen di lebih dari 20 titik di New York dan New Jersey menunjukkan materi itu berasal dari wilayah pantai timur laut. Sedimen bisa terbang sejauh itu, kemungkinan karena badai besar. Namun bukti-bukti lebih mengarah ke tsunami langka yang terjadi di laut Atlantik.
Steven Goodbred, ilmuwan di Vanderbilt University mengatakan, bebatuan, fosil laut serta sisa-sisa lain ditemukan di wilayah itu. Agar sampai di wilayah yang sejauh itu, perlu gelombang besar.
"Jika bukan tsunami, penyebab lain adalah tornado," kata Dr Goodbred.
Asal tsunami hingga kini masih menjadi perdebatan. Gempa bawah laut diyakini sebagai sumbernya. Namun kelompok peneliti mengajukan teori lain, yakni dipicu oleh asteroid.
Pada 2.300 tahun lalu, wilayah itu masih kosong. Namun jika gelombang sebesar itu kembali menerjang, maka Wall Street dan Long Island Expressway akan penuh dengan air laut. Tsunami di laut Atlatik jarang terjadi, namun bisa dipicu oleh pergeseran bawah laut.
Neal Driscoll, geologist dari Scripps Institution of Oceanography mengatakan gempa, pergeseran bawah laut atau kombinasi keduanya bisa sebagai penyebab tsunami.
Seperti tsunami 1929 di Grand Banks Newfoundland adalah diakibatkan oleh pergeseran bawah laut serta gempa bumi.