Kamis, 6 Maret 2025
Ketika organisasi TI berusaha keras untuk meningkatkan efisiensi pada infrastruktur TI, namun mereka juga dituntut untuk dapat memberikan dukungan yang lebih dibanding infrastruktur yang sebelumnya. Hadirnya service dan aplikasi terbaru dalam jumlah besar. Aplikasi seperti video on demand (VOD), web conferencing Voice over IP (VoIP), dan aplikasi selanjutnya yang belum terpikirkan, menawarkan peningkatan gaya hidup dan mengembangkan cara berkomunikasi.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan mencapai potensi peningkatan produktivitas yang dapat dinikmati perusahaan dari infrastruktur berkinerja tinggi yang belum dioptimalkan. Hal ini membutuhkan infrastruktur dengan kinerja, keandalan dan tingkat kemampuan security untuk mendukung kebutuhan aplikasi terkini dan dinamika dari aplikasi yang kaya akan konten multimedia di masa mendatang.
TI manager mengetahui pentingnya fleksibilitas, skalabilitas dari infrastruktur hanya dapat ditiingkatkan, seiring dengan ketergantungan dengan teknologi ini, yang membuat pekerjaan dan kehidupan lebih mudah dan semakin menyenangkan dan tetap terkoneksi dengan orang dan informasi yang dibutuhkan. Namun organisasi TI juga berjuang untuk meningkatkan kinerja, kapasitas, fleksibilitas dan seterusnya pada infrastruktur TI, sekaligus tetap memikirkan batasan konsumsi energi.
Bagian IT tidak hanya dihadapkan dengan meningkatnya biaya energi, mereka juga berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhan mendasar dari pertumbuhan infrastruktur TI, karena adanya keterbatasan daya listrik yang tersedia dan batas kemampuan secara fisik ruangan yang dapat menampung seiring kebutuhan daya. Kenyataanya bagian TI tidak dapat dengan mudah menambahkan perangkat demi tujuan menambah kapasitas atau meningkatkan fungsionalitas. Bagian TI menyadari mereka tidak dapat menambah kebutuhan daya atau penambahan fasilitas untuk dapat menampung pertambahan jumlah perangkat. Malahan mereka mencari cara menggantikan cara lama dengan cara baru yang dapat mendapat tambahan efisiensi dan fungsionalitas dari tiap perangkat yang dimiliki dalam network untuk mendukung pertumbuhan eksponensial dari kebutuhan aplikasi dan service dalam infrastruktur.
Saat TI manager mencari cara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan bisnis pada organisasi dengan batasan konsumsi energi yang hemat biaya, proyek pertama tertuju pada data center. Saat Environmental Protection Agency baru-baru ini menunjukkan bahwa konsumsi data center adalah sekitar 1,5 persen dari keseluruhan konsumsi daya listrik di Amerika Serikat, hal ini kemungkinan sama sekali tidak mengejutkan banyak kalangan TI. Tidak mengejutkan juga jika data center disebutkan memiliki kesempatan besar untuk mengurangi konsumsi energi pada TI dan biaya operasional dan dapat meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. EPA mengidentifikasikan potensi untuk berhemat sampai USD4 milyar dari biaya listrik tahunan dengan menggunakan perangkat dan operasional yang hemat energi dan implementasi meluas dengan manajemen yang baik.
Banyak organisasi TI yang memulai menangani data center dengan memastikan layout keseluruhan seefisien mungkin, dengan layout jalur panas dan dingin, menggunakan sistem air conditioning dan sistem power yang efisien, memastikan pengendalian yang ketat untuk administrasi termasuk kemampuan memonitor dan mengatut energi efisiensi dengan meningkatkan layout data center. Sebagai contoh pada kantor pusat Juniper di Westford, MA dapat mengurangi limbah karbon pada tahun 2006 sebanyak 23 persen (dari 7714 metric ton emisi karbon di tahun 2005 menjadi 5928,93 di tahun 2006).
Tahap berikutnya yang dapat dilakukan dalam waktu bersamaan adalah bagian TI memperhatikan secara seksama peningkatan yang didapatkan dari setiap perangkat di dalam network. Banyak perusahaan yang menantang vendor untuk dapat memberikan solusi yang energi efisien. Secara logis bagian TI akan menelusuri jejak daya, yang mengarahkan mereka pada teknologi dan komputasi server yang biasanya mendominasi konsumsi energi sebuah perusahaan. Vendor server sudah menjawab tantangan ini, dengan memberikan solusi peningkatan efisiensi yang membantu perusahaan lebih efektif dalam mengatur konsumsi energinya.
Bukanlah sebuah kebetulan jika teknologi seperti virtualisasi dapat memaksimalkan utilitas sebuah perangkat. Teknologi ini memungkinkan sebuah server secara fisik dapat menjalankan beberapa sistem operasi dan aplikasi yang terpisah secara logical. IT meningkatkan virtualisasi pada data center untuk mencapai konsumsi data yang lebih baik dan utilisasi server secara keseluruhan, dan pada akhirnya memungkinkan penggabungan server uang menghasilkan efisiensi untuk daya, pendingin, ruang dan management efisiensi operasional. Kami baru saja selesai mengimplementasikan proyek virtualisasi untuk Data Cente kami yang memungkinkan kami mengistirahatkan 325 server. Ini memungkinkan pengurangan konsumsi daya 146.250 Watt per jam, 3.510.000 Watt per hari, atau 1.277.640.000 Watt per tahun, setara dengan konsumsi 1.252 rumah di Amerika serikat untuk satu bulan. Kami mengharapklan return on the investment (dari capital and lisensi software) dalam jangka waktu 12-14 bulan.
TI Manager sudah memulai mengimplementasikan server yang hemat energi dan memaksimalkan utilitasnya dengan software virtualisasi. Selanjutnya efisiensi energi ini juga akan diterapkan pada infrastruktur lain yang membentuk sebuah data center, termasuk storage, routers, switches, security, seterusnya.
Pergerakan ke arah ini sudah mulai terlihat, dengan ketersediaan core router akhir tahun lalu yang 30 persen lebih efisien dari sisi power dan cooling. Ini adalah awal dari sebuah tren yang akan bertumbuh ke arah kematangan dan ketersediaan teknologi efisiensi energi, yang diikuti oleh komitmen yang kuat oleh vendor terkemuka dengan inovasi baru untuk energi efisiensi pada solusi yang ditawarkan, mulai dari penggunaan power supply sampai pengembangan kustomisasi untuk dapat memberikan service dan application yang sangat bergantung pada infrastruktur jaringan, dengan lebih efisien dapat membantu mengurangi konsumsi energi tanpa mengorbankan hal yang lain.
Sebagai tambahan mulai tersedia penggabungan fungsionalitas pada sebuah platform untuk data center yang berkinerja tinggi. Meski sebelumnya TI Managers kurang yakin dengan penggunaan perangkat multifungsi sebagai bagian dalam jaringan mereka, apalagi pada sebuah Data Center, yang membutuhkan keandalan dan kinerja tingkat tinggi. Terutama untuk resiko degradasi kinerja dan keandalan saat beroperasi.
Sebagai contoh untuk solusi security, dikarenakan arsitektur dengan beragam teknologi yang digunakan pada sebuah perangkat, namun pada kenyataannya dengan integrasi yang minim, atau cara perangkat tersebut menangani trafik saat under load membuatnya tidak melakukan proses inspeksi, menyebabkan IT Managers lebih memilih kebijakan penggunaan perangkat tunggal untuk masing-masing fungsi. Namun sekarang dengan hasil pengujian yang telah dilakukan, solusi multifungsi seperti perangkat Unified Threat Management, dapat menghasilkan kinerja, keandalan dan tingkat keamanan untuk dioperasikan ke Data Center.
Keuntungan menggunakan perangkat multifungsi dibanding menggunakan beberapa perangkat, memungkinkan organisasi menghemat energi, cooling dan ruang yang dibutuhkan juga efisiensi operasional secara keseluruhan.
Sisi lain dari sebuah infrastruktur jaringan berkinerja tinggi yang dapat dievaluasi sebuah organisasi TI saat mereka menuju operasional yang efisien adalah mulai saat mengimplementasikan perubahan. Penting untuk mengamankan investasi yang telah dikeluarkan untuk infrastruktur IT dan mencari cara untuk mengefisienkan setiap sumber daya. Idealnya sebuah solusi perangkat dapat di re-deployed, atau dapat dilakukan upgrade hardware untuk meminimalkan pemborosan. Di Juniper, ada komitmen yang kuat untuk menggunakan ulang hardware, seperti contoh dengan jajaran card interchangeable yang dapat tukar pakai pada seri produk dalam satu family, atau dengan penawaran upgrade komponen untuk memaksimalkan umur dan penggunaan dari sebuah platform. Part ini juga memainkan peranan penting dalam memberikan efisiensi.
Perubahan nyata sedang terjadi, didorong dari kesadaran keuntungan baik dari sisi biaya maupun lingkungan hidup, efisiensi energi menjadi strategi TI yang harus dilakukan. Organisasi TI akan mencari cara menciptakan sebuah lingkungan yang responsive dan terpercaya untuk mendukung gencarnya penawaran service dan application baru yang sarat memberikan kepuasan yang dibutuhkan pengguna, mereka akan mencari cara mengatur produktivitas dan efisiensi energi yang penting untuk mencapai kesuksesan mereka.
