Di antara prioritas yang akan dilakukan adalah manajemen sumber daya manusia dengan kesetaraan gender, pengawasan internal yang efektif, meningkatkan manajemen risiko operasional, juga fokus yang tajam pada hasil dengan akuntabilitas.
Hal tersebut disampaikan Presiden ADB Haruhiko Kuroda dalam jumpa pers penutupan Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB, di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa (5/5/2009).
Mengenai pertemuan tahunan ini, Kuroda mengatakan sidang kali ini merupakan pertemuan yang sukses. ADB melihat masih adanya potensi pertumbuhan di kawasan ini.
Dipaparkan dia, kawasan Asia Pasifik saat ini tengah mengalami tantangan perekonomian yang sulit sejak krisis perekonomian. Dampak krisis sudah dirasakan dan ini merupakan ancaman bagi warga di kawasan ini, dan akan menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDG). Namun begitu, Kuroda yakin kawasan ini bisa bangkit dengan cepat.
"Pembangunan di masa depan tergantung pada investasi dan keputusan yang kita buat sekarang. Namun ini adalah saat yang sulit untuk mendapat penanaman modal langsung, namun juga pembangunan jangka panjang kawasan ini," urai dia.
Menurut dia, ADB memainkan peran yang sangat penting. ADB merupakan lembaga regional yang relevan di saat krisis ini. Pendanaan ADB untuk program counter cyclical akan menstimulasi pertumbuhan, perdagangan, arus modal, dan permintaan swasta. ADB, tambah Kuroda, juga akan mendukung jaring pengaman sosial dan membantu menopang investasi dalam ekonomi dan infrastruktur sosial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan stabilitas sosial.
"Dukungan kami haruslah fleksibel dan responsif, menyediakan pendampingan yang terkoordinasi yang dibutuhkan negara-negara secara cepat dan efektif," cetus dia.
ADB mengapresiasi dukungan untuk menambah sumber permodalan lembaga yang ditujukan untuk menghadapi krisis. Menurut dia, kombinasi penambahan modal itu dengan para pemegang konsesi Asian Development Fund akan memperkuat Strategi 2020, yang dimotori oleh infrastruktur. Hal tersebut penting untuk menambah lapangan kerja, menstimulasi permintaan domestik, dan meningkatkan kepercayaan para investor.
"Di atas itu semua, kami tetap berkomitmen kepada visi kami untuk membebaskan Asia Pasifik dari kemiskinan, melalui pembangunan yang inklusi, kooperatif, dan berwawasan lingkungan," pungkasnya.