Seorang pejabat dari kementerian dalam negeri, yang membawahi kepolisian Irak, dan seorang pejabat dari kementerian pertahanan membenarkan jumlah korban dari ledakan itu, yang terjadi sekitar pukul 07:00 waktu setempat (11:00 WIB).
Baghdad dilanda serangkaian serangan bom mematikan yang ditujukan ke daerah-daerah sipil yang padat penduduk dalam pekan-pekan belakangan ini. April adalah bulan paling berdarah di Irak sejak September, dengan 355 orang tewas.
Peningkatan serangan-serangan belakangan ini terjadi setelah dua tahun situasi keamanan di seluruh negara itu membaik. Namun, Irak menegaskan bahwa jadwal penarikan pasukan AS yang tertuang dalam perjanjian keamanan yang ditandatangani dengan AS pada November 2008 tidak akan diubah. "Pemerintah Irak tetap mentaati tanggal yang telah disetujui bagi penarikan pasukan AS dari semua kota besar dan kecil pada 30 Juni tahun ini," kata juru bicara pemerintah Ali al Dabbagh awal pekan ini.
Ia mengatakan Irak juga mentaati ketentuan-ketentuan dalam perjanjian itu agar seluruh pasukan AS meninggalkan Irak akhir tahun 2011, yang secara efektif mengakhiri invasi pimpinan AS tahun 2003 untuk menggulingkan Presiden Saddam Hussein.