Kawat pijar lampu hanya memiliki ukuran lebar sebesar 100 atom, kawat pijar pada lampu terbuat dari karbon nanotube tunggal. Ketika menyala, bola lampu super mini ini dapat terlihat dengan kasat mata sebagai suatu titik cahaya, demikian keterangan yang dikutip dari Live Science, Kamis (7/5/2009).
Pada waktu pertama kali Thomas Alpha Edison menciptakan lampu, Edison juga menggunakan kawat pijar karbon. Namun kawat pijar baru yang ilmuwan gunakan kali ini 100.000 kali memiliki lebar yang lebih kecil dan 10.000 kali lebih pendek dari yang dibuat Edison.
Ide membuat lampu super mini ini datang ketika para pembuatnya memikirkan cara untuk membuat lampu LED agar cukup murah untuk digunakan di rumah dan perkantoran.
Lalu mereka menilai kawat yang digunakan pada lampu pijar super mini ini memiliki manfaat cukup besar bila diaplikasikan pada asumsi statistik thermodynamic, yang menjelaskan bagaimana suatu benda dapat bekerja ketika banyak partikel tergabung di dalamnya dan mereka berpikir bahwa bola lampu kecil ini cukup kecil untuk disebut sebagai molekuler.
Ini berarti bola lampu tersebut memiliki hukum mekanisme kuantum, termasuk dengan melibatkan sangat sedikit partikel yang bisa diaplikasikan.