Pemusnahan tersebut ditujukan untuk melindungi tanaman dan serangga yang terancam punah dan berbagi habitat di wilayah berumput dengan kanguru itu. Penembakan kanguru telah berlangsung pada Selasa (5/5) malam di Majura Training Area, tempat sekitar 9.000 hewan marsupial itu berkeliaran.
"Pemusnahan itu ditujukan untuk mengurangi populasi kanguru hingga ke tingkat jumlah yang wajar," kata juru bicara Angkatan Darat Australia Brigjen Brian Dawson yang mencoba menggambarkan tindakan itu dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Penembakan yang dilakukan pada malam hari itu diperkirakan akan berlanjut hingga Agustus.
Bernard Brennan, presiden kelompok konservasi Animal Liberation di Canberra, menjelaskan, demonstran berencana mendatangi lokasi pelatihan militer itu akhir pekan ini dan lebih banyak lagi demonstran mendatangi wilayah ini pekan depan. Brennan tidak dapat memperkirakan berapa jumlah demonstran yang akan menggelar aksinya. "Kami tidak akan duduk diam dan membiarkannya (pembantaian kanguru) terjadi," tegas Brennan.
Pembantaian kanguru ini dilakukan setelah laporan penataan lingkungan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Australia belakangan menyebutkan jumlah kanguru eastern gray telah melebihi kapasitas wilayah taman dan padang rumput Canbera. Kanguru yang berada dalam jumlah besar itu mengonsumsi dan mengakibatkan berkurangnya jumlah rumput untuk mempertahankan habitat reptil dan serangga di sekitarnya, seperti belalang perunga.