"Kerap kali manipulasi ideologi agama yang berbuntut pada tujuan politik menjadi katalis sebenarnya dari ketegangan serta perpecahan antaragama," jelas Paus. Paus juga menyuarakan keprihatinan terhadap nasib umat Nasrani di Irak yang tersisihkan karena konflik di negaranya.
Paus meminta masyarakat internasional berupaya maksimal untuk menjamin komunitas Nasrani yang telah tua peradabannya itu tidak terampas hak dasarnya untuk hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain di Irak. Ini tercatat sebagai kunjungan kepausan kedua yang diadakan di kawasan bersejarah Nasrani di Timur Tengah setelah Paus Yohanes Paulus II mengadakan kunjungan yang sama tahun 2000.
Paus Benediktus dijadwalkan bertolak ke Tel Aviv, Senin (11/5), untuk memulai kunjungannya ke wilayah Israel dan Palestina. Dalam rencana kunjungannya ini, Paus dijadwalkan bertemu dengan mufti akbar dan 2 rabi kepala di Jerusalem. Paus akan bertolak kembali ke Roma, Jumat (15/5) pekan depan.