Selasa, 22 April 2025

NPF Bank Syariah Melampaui Ketentuan BI

NPF Bank Syariah Melampaui Ketentuan BI

EKONOMI
10 Mei 2009, 14:37 WIB
Cuplik.Com - Jakarta - Setelah kuartal I 2009 non-performing financing (NPF) bank syariah melampaui ketentuan BI, pada awal semester II diprediksi kembali turun. Pasalnya, bunga Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), dana pihak ketiga, dan margin pembiayaan berpeluang turun.

Alfi Wijaya, Kepala Divisi Penelitian dan Manajemen Proyek Karim Business Consulting (KBC) mengatakan dengan penurunan BI rate 25 basis poin menjadi 7,25% kenaikan NPF di perbankan syariah diperkirakan mencapai puncaknya pada April lalu. Tapi, begitu masuk semester II 2009, Juli atau Agustus, NPF akan menurun.

Pasalnya, time lag penurunan BI rate dan pengaruhnya terhadap suku bunga perbankan mencapai 2-3 bulan. Akibatnya, NPF di bank syariah pun akan turun. "Karena pada saat yang sama bunga LPS, bunga dana pihak ketiga, dan margin pembiayaan berpeluang turun juga," katanya kepada INILAH.COM di Jakarta, kemarin.

Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) perbankan syariah selama kuartal I-2009 mencapai 5,14 % dan melampaui batas maksimal yang ditentukan Bank Indonesia (BI) sebesar 5%. Peningkatan ini dipicu oleh stagnasi pembiayaan perbankan syariah.

Statistik perbankan syariah yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) per Maret 2009 NPF mencapai 5,14 % dengan total pembiayaan Rp 39,309 triliun. Dari total pembiayaan tersebut katagori lancar Rp 37,289 triliun dan non-lancar Rp 2,019 triliun. Bandingkan dengan akhir Desember 2008 dimana NPF hanya 4,12% dari total pembiayaan Rp 37,681 triliun dengan katagori lancar Rp 36,686 triliun dan non-lancar Rp 1,509 triliun.

Sedangkan jika dibandingkan secara tahunan (year on year) per Maret 2008 NPF mencapai 4,05 % dari total pembiayaan Rp 29,629 triliun dengan komposisi lancar Rp 28,393 triliun dan non-lancar Rp 1,237 triliun.

Kenaikan NPF yang mencapai 5,14% pada Maret 2009 menurut Alfi merupakan dampak ikutan dari situasi krisis ekonomi baik nasional maupun global. Pada semester II 2008 lalu bank syariah diterpa BI rate yang pada semester II mencapai puncaknya. Akibatnya, perbankan meningkatkan tingkat suku bunganya.

Dengan meningkatnya suku bunga di bank konvesional membuat debitur yang mengajukan pembiayaan ke bank syariah mengalami kesulitan. "Ini yang membuat kredit yang bermasalah juga meningkat," paparnya.

Debitur, lanjut Alfi mengalami gangguan dengan turunnya permintaan. "Jadi di satu sisi bisnisnya melambat, sehingga kemampuan bayarnya menurun, dan di sisi lain bank-bank syariah menetapkan tingkat imbal hasil yang masih cukup tinggi," tuturnya.

Implikasi dari semua itu, baru dirasakan perbankan syariah pada semester I 2009. Pada saat yang sama, bank-bank syariah menahan ekspansi pembiayaannya karena memang sedang wait and see terhadap kondisi krisis. "Karena dia menahan ekspansi pembiayaannya agar NPF bisa dikendalikan," ucapnya.

Saat ini, pelaku usaha masih wait and see menjelang pemilu namun pada semester II 2009 kejelasan siapa pemimpin negeri ini sudah diketahui. Alfi sendiri yakin pemilu tahun ini akan berjalan dengan aman. Sehingga meningkatkan konfidensi perbankan baik syariah maupun konvensional untuk menurunkan suku bunga. "Di sisi lain, dampak krisis pada saat itu sudah tidak terlalu berpengaruh," ujarnya.

Hingga akhir kuartal II 2009, Alfi memprediksi NPF bank Syariah masih tetap tinggi. Namun angkanya diperkirakan akan berada pada kisaran 4% pada Mei-Juni. Namun, meski tinggi, tren NPF pada Mei-Juni sudah turun dari NPF normal bank syariah yang hanya 2-3%.

Pada semester II, NPF akan kembali ke 3%. Trend penurunan ini terjadi karena ekspansi sudah mulai dilakukan oleh perbankan syariah. "Sedangkan NPF 5% saat ini merupakan level hati-hati," ujarnya.

Namun demikian jika kenaikan NPF akibat resesi, hal itu menurutnya merupakan siklus biasa. Namun, jika kenaikan NPF akibat kesalahan masuk segment bisnis, itu akan membuat bank syariah kerepotan. "Apalagi kalau masalah sistem dan moral. Itu juga bisa menimbulkan NPF," paparnya.

Tapi, Alfi menilai angka 5,14% merupakan akibat persoalan krisis ekonomi saat ini dan ada sedikit bisnis yang ditangani yang bermasalah. Dengan NPF di atas 5%, lanjutnya, kebijakan bank Indonesia menurunkan BI rate sudah tepat. Penurunan BI rate akan memacu ekspansi pembiayaan dan seiring dengan itu menurunkan harga pembiayaan.

Sedangkan dari sisi individual bank, bank syariah harus selektif terhadap segmen pasar yang dituju. "Jadi harus selektif, profitable dan aman yang prudent bagi bank-nya. Sehingga dengan ekspansinya itu, sekaligus juga angka NPF-nya terkelola," pungkasnya.

Penulis : Risti Ulul Azmi
Editor : Risti Ulul Azmi

Tag :

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128