Mereka ditembak hingga tewas di tempat persembunyian mereka di Sungai Baloh, Selangor karena menolak untuk menyerah. Demikian seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Senin (11/5/2009).
Polisi mengepung persembunyian para perampok tersebut setelah mendapat informasi dari masyarakat. Tempat persembunyian mereka adalah di daerah hutan di belakang Rumah Sakit Sungai Buloh.
Saat polisi memerintahkan mereka untuk menyerah, para perampok itu justru menampakkan diri dengan membawa parang. Salah seorang dari mereka bahkan membawa pistol dan sempat mengeluarkan satu tembakan. Namun mereka semua langsung dihujani peluru polisi. Akibatnya, kelima WNI itu tewas seketika.
Wakil Kepala Kepolisian Selangor Datuk Khalid Abu Bakar mengatakan, kelima perampok itu diyakini bertanggung jawab atas sekitar 20 kasus perampokan di rumah-rumah. Usia mereka antara 25 tahun hingga 40 tahun.
Dikatakan Abu Bakar, dalam aksinya, para perampok yang bersenjata parang itu selalu mengikat orang-orang yang berada di rumah yang diincarnya. Korban yang melawan akan dilukai.
Komplotan bandit itu diyakini telah aktif selama sekitar 6 bulan.