"Ini adalah serangan dalam tahun ini. Jika mereka membunuh tentara-tentara kami, kami juga akan melakukan hal yang sama," kata Zardari kepada televisi swasta PBS Jumat (8/5), selama kunjungannya ke Washington.
Didesak apakah Pakistan bertekad untuk menumpas kelompok garis keras dan itu berarti membunuh mereka, Zardari menyatakan persetujuannya. "Menumpas arti sejatinya berarti seperti itu," katanya.
Pesawat-pesawat tempur Pakistan membomi tempat-tempat persembunyian pemberontak di lembah Swat barat laut, tempat sekitar 15.000 pasukan keamanan digelar berdasarkan perintah untuk membasmi para anggota kelompok garis keras.
Pihak militer mengatakan, lebih dari 140 gerilyawan telah tewas.
Masyarakat setempat melarikan diri dari daerahnya. Namun demikian, mereka menuduh pihak militer juga membunuh penduduk sipil dalam pengeboman yang membabi buta.
Badan pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan, lebih dari satu juta orang telah terlantar di Pakistan barat laut, puluhan ribu mengalir keluar dari Buner, Lower Dir dan Swat.
Pemerintah mengatakan pihaknya mengerahkan tenaga untuk mengatasi setengah juta orang yang terlantar akibat perang.
Zardari berada di Washington untuk melakukan pembicaraan-pembicaraan Rabu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, membahas peningkatan perang terhadap kelompok garis keras yang dipandang sebagai ancaman di kedua negara.
Zardari juga mengatakan, Islamabad mengirimkan sejumlah tentara dari perbatasannya dengan India, untuk berperang melawan Taliban, yang sebagian besar bersembunyi di daerah perbatasan barat Pakistan dengan Afghanistan.
"Kami telah lakukan itu," kata Zardari ketika ditanya mengapa Pakistan tidak memindahkan tentaranya dari medan timur.
Pertempuran merobohkan kesepakatan Februari yang kontroversial antara pemerintah dan kelompok garis keras, yang bertujuan untuk menerapkan hukum syariah di wilayah berpenduduk tiga juta jiwa itu, untuk menghentikan pemberontakan Taliban.
Di Washington, Zardari juga memperbarui ikrarnya untuk bekerja demi hubungan-hubungan baik dengan India. Pakistan dan India telah berperang tiga kali sejak dua negara itu berpisah sejak kelahirannya pada 1947.