Cuplik.Com - TOKYO,Skandal bantuan dana pemilu bagi partai Democratic Party of Japan (DPJ) mulai menyeruak ke permukaan pada akhir Maret 2009, yang melibatkan sekretaris pribadi Ozawa, Takanori Okubo (47). Ozawa sendiri menolak untuk mundur saat itu.
Okubo dituduh menerima uang sebesar 35 juta yen dalam bentuk donasi dari perusahaan kontraktor Nishimatsu Construction Co. Hal itu melanggar UU yang mengatur pengawasan terhadap transpransi keuangan partai politik.
Penangkapan terhadap orang dekat Ozawa itu langsung saja mendapat sorotan publik dan membuat kepercayaan rakyat terhadapa partai oposisi yang tadinya begitu kuat perlahan menurun. Tekanan publik mulai meluas, namun Ozawa memilih bertahan dari jabatannya.
Situasi politik dalam negeri Jepang sejak dua tahun belakangan memang sedang bergejolak, sejak ditemukannya banyak skandal di tubuh kabinet dan partai berkuasa tersebut. Pergantian perdana menteri dari kubu LDP terjadi silih berganti setiap tahun sehingga meruntuhkan keprcayaan rakyat.
Namun, terbongkarnya skandal keuangan partai telah menjungkirbalikan situasi politik, terbukti dukungan terhadap oposisi merosot drastis, sementara dukungan bagi LDP mulai kembali naik.
Sebelumnya reputasi oposisi begitu positif sehingga berhasil meraih kekuasaan secara spektakuler dengan menguasai Majelis Tinggi Parlemen dalam pemilu 2007. Beberapa waktu lalu, baik Majelis Tinggi maupun Majelis Rendah dikuasai LDP. Kini LDP hanya mendominasi Majelis Rendah, lembaga yang menetapkan perdana menteri Jepang.