Jum'at, 31 Januari 2025

Jangan Biarkan Anak Suka Jajan!

Jangan Biarkan Anak Suka Jajan!

GAYA HIDUP
12 Mei 2009, 08:20 WIB
Cuplik.Com - Jajanan dengan berbagai jenis bentuk dan warna dikemas secara menarik, lantas disajikan para pedagang kepada anak-anak di lingkungan sekolah maupun perkampungan setiap hari. Tetapi, masyarakat tidak tahu kandungan gizi atau bahkan jajanan itu berbahaya bagi kesehatan anak.

Di sisi lain, orangtua selalu memberi uang jajan kepada putra putrinya ketika mau berangkat sekolah dan merasa kasihan jika anak balitanya merengek minta jajan tetapi tidak dipenuhi.
Orangtua merasa bersalah apabila tidak menuruti kemauan anak, karena orangtua bekerja mencari uang juga untuk keperluan anak.

Apalagi bagi keluarga mampu, jika orangtua tidak memberikan uang jajan atau menuruti kemauan anak maka akan dicap tetangga kanan kiri sebagai orangtua yang pelit.

Sebenarnya, boleh saja anak jajan tetapi pada saat tertentu atau kadang-kadang saja, jangan biarkan jajan menjadi kebiasaan rutin anak.

Namun, sebagian masyarakat modern sekarang ini justru bangga dengan kebiasaan buruk anak tersebut, karena merasa bisa menuruti kemauan anak. Jika orangtua membiarkan kebiasaan anak jajan di sekolah sebenarnya merugikan bagi anak dan orangtua, karena makanan yang dibeli anak belum tentu bergizi dan sehat.

Dari pada memberikan uang jajan kepada anak, orangtua dapat memberikan penggantinya dalam bentuk bekal makanan sebab jajanan belum tentu terjamin nutrisi dan kebersihannya, khususnya jajanan di luar sekolah.

Berdasarkan hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45 persen jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia.

Bahaya utama berasal dari cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan minuman.

Psikolog Universitas Indonesia, Mayke S. Tedjasaputra mengatakan, untuk mencegah kebiasaan jajan anak harus dimulai dari pola makan keluarga. Salah satu cara adalah membuat "kudapan tandingan" yang tidak kalah enak dari jajanan yang dapat dibeli di luar rumah.

Sebagai upaya preventif, katanya, anak harus dikenalkan pada pola makan sehat dan orangtua harus dapat dijadikan contoh atau panutan.

"Tidak ada gunanya melarang anak jajan kalau orangtuanya juga sering jajan dengan alasan tidak sempat memasak karena kesibukannya," katanya.

Selain itu, sebagai upaya kuratif, orangtua harus dapat menata kegiatan makan, membuat penganan bersama dengan anak, dan memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan.

Menurut dia, orangtua harus berani bertindak tegas untuk melarang anak yang suka jajan, karena kebiasaan ini bisa berpengaruh pada pola makan anak.

"Orangtua harus bertindak tegas terhadap kebiasaan kurang baik itu. Bertindak tegas bukan berarti harus dengan cara kekerasan membentak atau lainnya, tetapi anak dibatasi untuk jajan," katanya.

Ia mengatakan, kebiasaan jajan dapat mengurangi nafsu makan anak di rumah, apalagi makanan yang ia beli belum tentu bergizi dan sehat.

Untuk mencegah kebiasaan tersebut, bagi balita biarkan anak menangis kalau mau minta jajan. "Sampai menangis berguling-guling pun biarkan dia. Ini sebagai pembelajaran," katanya.

Namun, orangtua harus memberi pengertian pada si kecil bahwa kebiasaan jajan tidak baik dan ia diberi kesempatan untuk jajan pada hari tertentu saja, jangan setiap hari.

Ia mengatakan, kebiasaan jajan bagi anak merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kadangkala kebiasaan ini untuk melawan orangtua, agar sama dengan teman lainnya, dan untuk "membeli" atau disukai teman.

Menurut dia, untuk mengurangi kebiasaan anak jajan di sekolah bisa dimulai dengan membatasi pemberian uang jajan. Boleh jajan pada waktu atau hari tertentu saja.

Spesialis gizi klinik Departeman Radioterapi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK mengatakan, untuk mencegah anak suka jajan makanan kurang sehat (kurang higienis, mengandung pengawet dan pewarna) di sekolah, orangtua harus membiasakan anak untuk sarapan pagi.

Ia mengatakan, sarapan pagi sangat penting karena merupakan persiapan asupan energi untuk beraktivitas dan untuk menyerap pelajaran di sekolah.

Bagi anak yang susah makan di rumah, orangtua harus bisa memberikan pengertian bahwa makanan untuk kebutuhan tubuh anak bukan untuk kepentingan orangtua.


Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah