JAKARTA: Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional Totok Daryanto mengatakan, jika memang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bergabung bersama Partai Demokrat akan menjadi kejutan besar bagi politik nasional. Pasalnya, manuver elite PDI-P yang sangat dinamis itu sangat sulit diikuti akar rumput PDI-P yang mungkin tidak mengerti, bahkan tidak bisa menerima politik yang inkonsisten.
"Saya khawatir, infrastruktur politik di PDI-P bisa putus dan parpol kehilangan arahnya. Apakah peluang semacam ini bisa disadari elite, hanya elite PDI-P-lah yang tahu," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/5).
Tentang PAN sendiri, menurut Totok, saat ini berusaha untuk menjaga konsistensi antara keinginan massa PAN dan elite PAN. Inilah yang menjadi dasar penting bagi permainan politik di era reformasi ini, yaitu nyambungnya antara apa yang diinginkan konstituen dan yang dilakukan elite partai.
"Sayangnya, demokrasi yang harusnya diisi dengan nilai baru yang tidak membolehkan adanya intervensi kekuasaan dalam permainan ini terasa mulai masuk angin. Seharusnya, biarkanlah parpol saling bersaing tapi tetap sehat, ibarat main sepak bola wasit tidak boleh berpihak dan penonton tidak perlu ikut nendang bola. Sekarang ini, meskipun tidak nampak tetapi bisa dirasakan adanya keterlibatan kekuasaan yang memecah belah partai. Termasuk, kapal besar PDI-P akan dipecah belah, dan ini tentu berbahaya bagi PDI-P sendiri," ujarnya.
Totok berharap, demokrasi dan politik nasional yang dibangun dengan susah payah, darah, dan air mata ini jangan sampai hancur atau dihancurkan hanya karena keinginan untuk melanggengkan kekuasaan.