Sesuai dengan temanya "Loca Fore", suatu gaya hidup baru yang ramah lingkungan dan budaya memanfaatkan produk-produk lokal, maka perancang lokal diberikan kesempatan unjuk koleksi.
Namun, JFFF yang digelar pada 13-23 Mei 2009 ini lebih semarak dengan melibatkan banyak perancang dari berbagai organisasi mode seperti Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI).
"Dari awal APPMI selalu terbuka kepada siapa saja asal itu untuk fesyen. Awalnya IPMI melihat komitmen dulu, baru setelah Ibu Tatiek Fauzi Bowo mendukung, perancang IPMI ikut ajang ini. Meski begitu, perancang IPMI beberapa kali berpartisipasi di ajang JFFF. Namun, keterlibatan mereka tidak mengatasnamakan organisasi, melainkan personal," kata Wakil Ketua Panitia JFFF 2009 Musa Widyatmodjo kepada okezone sebelum peresmian JFFF di Gedung Serba Guna La Piazza Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (13/5/2009) malam.
Sebelum membuka panggung runway, pada peresmian JFFF ke-6 malam itu, Martha Tilaar dengan "Cantika Jawa Timur", tren warna 2009 Sariayu membuka pergelaran dengan menampilkan koleksi Merak dan Ponorogo. Sebanyak 10 desainer yang mengangkat tema tersebut turut menyemarakkan pergelaran.
Untuk koleksi Merak dimeriahkan oleh penampilan koleksi batik khas Bayuwangi Deden Siswanto, karya Malik Moestaram, dan Rudy Chandra. Sementara Taruna K Kusmayadi, Jeanny Ang, Sofie, Geraldus Sugeng, Defrico Audy, Hary Ibrahim, dan Natasha hadir dalam koleksi Ponorogo.
Selama 10 malam, para pecinta mode akan dimanjakan dengan parade karya dari sekira 55 desainer yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). Mereka adalah perancang yang tersebar di seantero Nusantara.
Sebanyak 43 anggota APPMI dan 12 desainer yang tergabung dalam IPMI unjuk koleksi. Masing-masing menampilkan karya terbaiknya. Adapun ke-43 desainer yang tergabung dalam APPMI mengusung tema Lifestyle, Iconic, Eden Land, dan Living On. Sedangkan sebanyak 12 anggota IPMI mengangkat tema yang berbeda satu sama lain.
Hengki Kawilarang, Esterlita Maya Zefanya, Uke Toegimin, Alisa Listiawaty, Dwi Iskandar, Puan by Defrico Audy, Handy Hartono, M by Musa, Dina Midiani, dan Taruna K Kusmayadi mengangkat tema Lifestyle.
Pada sesi kedua, Harry Ibrahim, Ade Listiany, Geraldus Sugeng, Pinky Hendarto, Toera Imara, Jazz Pasay, Adhyadma, Susan Zhuang, Herman Nuary, Rudy Liem, dan Misan mengangkat tema Iconic.
Eden Land dimeriahkan dengan penampilan Lenny Agustin, Tedjo Laksono, Mario & Jo by Vicky Soetono, Irna Mutiara, Jennij Tedjakusuma, Oki Wong, Malik Moestaram, Joko Sasongko, Merry Pramono, dan Rebecca Ing.
Pada tema Living On, Poppy Dharsono, Lia Afif, Zainal Songket, Afif Syakur, Defrico Audy, Ferry Daud, Agnes Budhisurya, Ayok Dwi Pancara, Harry Lam, dan Anne Avantie memamerkan buah karya mereka.
Sementara 12 desainer IPMI berpartisipasi di acara pembukaan JFFF, Rabu (13/5) malam. Masing-masing memamerkan empat karya terbaik dengan tema berbeda-beda yang menjadi acuan tren 2009.
Adapun ke-12 perancang tersebut ialah Era Soekamto, Carmanita, Ghea S Panggabean, Priyo Oktaviano, Stephanus Hamy, Arie Saputra, Yongki Budisutisna, Syahreza Muslim, Valentino Napitupulu, Widhi Budimulya, Denny Wirawan, dan Rusli Tjohnardi.
Kekayaan alam yang melimpah menjadi inspirasi para desainer untuk memamerkan buah karya mereka. Material dalam negeri pun sebanyak mungkin digunakan untuk merampungkan karya-karya para perancang tersebut. Mengenai hal itu Musa membenarkannya.
"Pemilihan material sebisa mungkin kita coba sebanyak-banyaknya menggunakan buatan Indonesia, meskipun tak menampik tetap memakai buatan dari luar," tukasnya.