Remaja yang memilih mendengarkan lagu-lagu dengan syair bernafaskan seks, punya kemungkinan lebih besar melakukan aktivitas sexual intercourse. Demikian klaim para peneliti dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di the American Journal of Preventive Medicine.
"Hasil kajian menunjukkan, remaja berusia akil baligh yang sering mendengarkan lirik lagu bernafaskan seks memiliki tingkat perilaku seksual lebih tinggi," jelas Dr Brian A Primack dari the Center for Research on Health Care di University of Pittsburgh School of Medicine, Amerika Serikat.
Dalam laporannya, ia pun menuliskan, ekspos terhadap lirik lagu yang mengumbar seks merupakan salah satu pengaruh paling kuat bagi aktivitas seksual seseorang.
Survei dilakukan terhadap 711 siswa SMP kelas 3 (rata-rata usia 14 tahun) di Amerika Serikat. Para partisipan mengekspos lirik lagu bernafaskan seks selama lebih dari 14 jam seminggu.
Sekitar satu di antara tiga siswa adalah sexually active atau pernah melakukan aktivitas seksual. Mereka punya kemungkinan dua kali lebih besar melakukan sexual intercourse jika dibandingkan dengan siswa yang jarang mengekspos lirik lagu bernafaskan seksual. Hubungan antara mengekspos lirik bernafaskan seks dengan pengalaman seksual seimbang di antara pria dan wanita.
Primack mengatakan, temuan tersebut merupakan perkembangan dari penelitian tersebut. Ia menegaskan, ekspos terhadap seks melalui media massa merupakan salah satu faktor risiko terhadap perkembangan seksual seorang anak menjadi lebih cepat.
"Sepatutnya, hasil kajian memberi dukungan lebih jauh terhadap kebutuhan penelitian lanjutan dan campur tangan dunia pendidikan," ujar Primack.