Hasil rancangan mereka dikelompokkan menjadi tiga parade pergelaran busana. Pertama, vis a vis. Koleksinya mengedepankan busana siap pakai (ready to wear), praktis dalam pemakaian, urban dalam gaya, dan harga yang terjangkau.
Kategori kedua, encore. Yakni melihat pada perkembangan mode, khususnya busana cocktail. Di mana busananya hanya dikenakan saat acara tertentu saja. Dan kategori terakhir, heavenly touch (busana muslim).
"APPMI terus mengembangkan dan memopulerkan jenis busana muslim hingga saat ini. Selain untuk syiar, kami menyadari sepenuhnya bidang usaha ini belum sepenuhnya terbangun. Untuk itulah, di ajang JFFF 2009 ini perancang APPMI mendapatkan kesempatan besar untuk menampilkan karya terbaik," jelas Ketua Umum Pusat APPMI Taruna K Kusmayadi, saat konferensi pers di Takigawa Cafe, La Piazza, Sentra Kelapa Gading, Jumat (15/5/2009) malam.
Senada dengan Taruna, Poppy Dharsono selaku pendiri APPMI menambahkan, ajang JFFF 2009 memacu perancang menciptakan brand Indonesia yang bisa bersaing dengan merek luar, seperti Mango atau Zara.
"Busana ready to wear harus digarap dengan maksimal. Untuk itulah perancang harus bekerja sama dengan semua pihak demi kemajuan industri fesyen Indonesia," pungkasnya.