Unjuk Rasa Tukang Pijat di Gedung DPRD Semarang

Cuplik.Com - SEMARANG: Puluhan tukang pijat melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah. Perempuan-perempuan tua tersebut biasa mangkal di Jalan Pemuda Semarang.

Mereka merasa jengkel dengan sikap petugas Satpol PP yang kerap melakukan razia. "Saya sangat resah karena terus menerus digaruk oleh Satpol PP. Kami kan nggak mengganggu dan tidak berbuat macam-macam. Kenapa terus dirazia" kata Sumiyati (42), salah seorang pemijat.

Para pemijat memang umum menawarkan jasa mereka di sepanjang trotoar Jalan Pemuda. Jika ada orang yang ingin dipijat maka proses pemijatan biasa dilakukan di losmen. Memang dahulu ada yang sering nyambi, selain jadi pemijat juga melakukan transaksi esek-esek.

Yang memanfaatkan jasa mereka dari berbagai kalangan, mulai sopir angkot, penarik becak, sopir truk atau pengemudi taksi. Mereka biasanya mulai beroperasi mulai pukul 19.00 WIB dengan duduk lesehan di sepanjang trotoar. Rata-rata usianya sekitar 40-an tahun dengan mengenakan kebaya dan bersanggul.

Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Ahmadi berjanji akan menyampaikan asiprasi ini pada Pemkot Semarang. "Saya akan menanyakan pada Satpol PP atas tindakan ini. Mereka kan sudah berusia lanjut dan berprofesi sebagai tukang pijat urut. Bukan pijat mesum kenapa dirazia," kata Ahmadi di depan para pemijat. Dalam satu pekan kemarin tercatat dua kali anggota Satpol PP merazia tukang-tukang pijat tua itu.