"Sudah cukup banyak orang Amerika, Eropa dan lainnya memeluk agama Islam. Namun, sayangnya penambahan umat Islam ini tidak dibarengi kesiapan konsep dalam kemajuan peradaban Islam itu sendiri," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, di Jakarta, Rabu (20/5).
Perkembangan Islam di dunia tumbuh dengan pesat. Terbukti pada saat ini jumlah umat yang paling banyak adalah agama Islam yakni mencapai 1,4 miliar orang.
"Tetapi tidak siapnya umat Islam dalam menghadapi kemajuan peradaban mengakibatkan kejayaan Islam menurun," ujarnya.
Sehingga, lanjut Din, kejayaan Islam tidak seperti jaman dahulu lagi yang memiliki sumber daya keilmuan, teknologi dan lainnya, yang menjadi acuan bagi orang-orang barat.
Selain itu, tidak bersatunya umat Islam, antara negara-negara Islam yang ada di dunia juga bisa menjadi penyebab menurunnya kejayaan Islam.
"Orang barat, seperti Amerika sudah berani menyerang negara-negara Islam, antara lain Irak dan Afganistan. Pada jaman dulu, Islam berkuasa dengan bersatunya umat Islam di dunia," tuturnya.
Menurut dia, saat ini pada tubuh umat Islam terjadi perpecahan, sehingga dengan mudah kaum barat menyerang negara-negara Islam.
"Kalau saja, umat Islam bersatu dengan satu khilafah (kepemimpinan), maka Islam akan kembali jaya. Orang barat pun akan takut untuk mengusik umat Islam," ujarnya.
Ia mengaku, dirinya sudah mengajak agar parpol-parpol Islam yang ada di Indonesia untuk bersatu dalam menggalang kekuatan di pemerintahan atau Pemilu Capres dan Cawapres 2009 ini.
Namun, pada kenyataannya pada saat ini parpol-parpol Islam yang ada melakukan koalisi dengan partai-partai nasionalisme.
"Kalau parpol Islam bersatu, bisa saja memenangkan Pemilu nanti," katanya sambil berharap agar ke depannya parpol Islam yang ada di Indonesia hanya satu parpol.