Hal ini disampaikan pegamat pasar uang, Farial Anwar, di Jakarta, Jumat (22/5).
Karena pasar uang dikuasai pihak asing, sehingga seakan-akan sistem keuangan Indonesia dikendalikan oleh orang luar.
Kondisi tersebut sangat menyesatkan, karena akan langsung berpengaruh dengan kepentingan bangsa secara luas. Bahkan besarnya pengaruh pihak asing, sistem perbankkan Indonesia kini juga sebagian besar dikuasai oleh orang luar. Akibatnya kebijakan moneter pemerintah hampir tak bergigi.
Misalnya saja kebijakan pemerintah untuk menurunkan suku bunga, nyaris tidak digubris oleh pihak perbankkan. Mereka tetap menggunakan bunga tinggi, dan itu tidak ada sanksi hukumnya karena kini Indonesia menganut pasar bebas.
Sementara kebijakan pemerintah tanpa didukung oleh perbankkan sebagai pihak yang memberikan pembiayaan, juga akan sulit berjalan.
Akibatnya, kata Farial, apapun yang dikatakan pihak asing harus diikuti. Untuk itu, kata dia, saatnya Indonesia berbenah, jangan sampai persoalan tersebut terus berlanjut dan terus menggerogoti sistem keuangan Indonesia.
Sementara untuk pelaku pasar uang, kata dia, jangan mudah percaya dengan statemen pasar, apalagi pihak asing.
Tentang terpilihnya Gubernur Bank Indonesia Boedino menjadi calon Wakil Presiden dari Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Farial hal itu sangat menyenangkan pelaku pasar uang asing.
Karena saat ini, Boediono cukup disenangi dan didukung pihak asing dalam berbagai kebijakannya. Untuk pemerintahan kedepan, dia meminta agar pemerintah berani mengatakan tidak pada asing, karena sudah saatnya Indonesia menentukan nasibnya sendiri.
Investasi yang masuk ke Indonesia, sebaiknya diseleksi dengan cermat, jangan sampai investasi yang ditanam justru membuat masyarakat sengsara.