Selasa, 22 April 2025

Boediono Hanya Seorang Dosen Biasa

Boediono Hanya Seorang Dosen Biasa

POLITIK
23 Mei 2009, 20:30 WIB
Cuplik.Com - Di mata para koleganya sebagai dosen di almamaternya di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Boediono adalah seorang dosen biasa dan sederhana. Dia adalah dosen yang selalu rajin datang mengajar mahasiswa.

Hal itu diungkapkan staf pengajar sekaligus pengamat ekonomi, Dr. Tony Prasetyantono saat pertemuan dengan Cawapres Boediono di FEB UGM Bulaksumur Yogyakarta, Sabtu (23/5/2009).

"Pak Boed itu adalah dosen biasa yang selalu datang untuk mengajar. Kalau dosen luar biasa itu malah jarang datang. Beliau itu selalu hadir," ungkap Tony yang langsung disambut tepuk tangan para dosen yang hadir dalam pertemuan itu.

Tony mengaku heran dengan adanya perdebatan di berbagai media massa mengenai paham neoliberalisme. Menurutnya banyak orang yang tidak paham mengenai apa neoliberalisme itu. Istilah itu memang tidak dikenal pada saat mereka kuliah. "Yang ada adalah istilah kapitalisme," kata Tony yang mengaku belum pernah diajar oleh Boediono karena dia masuk pada tahun ganjil. Sedang Boediono lebih banyak mengajak di tahun genap.

Menurut Tony, Boediono bersama Almarhum Prof. Dr. Mubyarto pernah menulis buku mengenai Ekonomi Pancasila yang kemudian dikenal dengan ekonomi kerakyatan. Buku itu ditulis setelah ada seminar pada tahun 1980-an. "Istilah itu kemudian memunculkan diskusi panjang yang dimuat di media antara Arief Budiman dengan Mubyarto dan Boediono," katanya.

Tony mengatakan neoliberalisme awalnya muncul ketika negara Amerika Latin seperti Mexico dan Argentina terkena krisis pada tahun 1986. Hal itu terjadi lagi saat krisis ekonomi tahun 1994-1995 pada saat para ekonom Washington bersama IMF membuat rekomendasi yang kemudian muncul 10 pilar penanganan krisis.

Dari 10 pilar itu lanjut Tony, diperas lagi menjadi 3 hal terpenting yakni kebijakan fiskal yang disiplin. Negara berkembang yang terkena krisis, defisit APBN tidak boleh lebih dari 2%. Kedua masalah privatisasi BUMN dan ketiga liberalisasi pasar atau market liberalisasi agar pasar bersih dari distorsi.

"Masalah BUMN ini kemudian yang dianggap menjual aset negara, padahal hal itu untuk nomboki. Dan kenyataannya banyak BUMN yang diganggu politisi untuk membiayai," kata Tony.

Menurut Tony istilah yang dikenalkan oleh John Williamson atau dikenal dengan Washington Consensus itu kemudian menjadi sebuah jargon politik untuk melawan pro rakyat. "Sekarang ini neoliberal telah menjadi jargon politik," pungkas dia.


Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah