Di pusat kota Seoul, upacara dengan untaian bunga serunai putih yang merupakan acara adat untuk sebuah perkabungan. Selain itu juga dipajang foto Roh, mantan pemimpin mereka yang berusia 62 tahun.
Roh selama ini dikenal sebagai pekerja keras hingga akhirnya dia berhasil mencapai posisi puncak dalam karier politiknya untuk memimpin negeri berpenduduk 49 juta itu pada 2003 silam. Dalam catatan yang ditinggalkannya, dia menyatakan sangat menderita dan meminta agar jasadnya dikremasi.
Dia melakukan bunuh diri, berselang 15 bulan sejak meninggalkan posisinya sebagai presiden Korsel. Dia saat ini tengah diperiksa terkait dugaan skandal korupsi sebesar USD6 juta, yang diduga dia terima dari seorang pengusaha.
Dugaan skandal korupsi ini diduga kuat membuat Roh syok dan harus mengakhiri hidupnya dengan jalan meloncat ke jurang. Pasalnya, selama ini Roh selalu dikenang sebagai presiden yang bersih dan antikorupsi.
Dalam pesannya yang ditemukan di komputer, Roh menuliskan bahwa hidupnya selama ini hanya menjadi beban kepada orang lain. "Jang sedih. Bukankah Hidup dan mati adalah sesuatu yang alamiah? Jangan merasa bersalah. Jangan salahkan siapapun. Ini adalah pilihan," tulis Roh seperti dikutip dari Associated Press (AP), Minggu (24/5/2009).
Sekretaris Jenderal PBB yang juga mantan Menteri Luar Negeri Korea selatan Ban Ki-moon mengaku syok dan berduka sangat dalam atas meninggalnya Roh. Jasa Roh, kata dia, sangat besar dalam pembangunan demokrasi dan reformasi di Korsel. "Semoga di damai beristirahat di sana," ujarnya.
Untuk penghormatan terakhir, Perdana Menteri Korsel Han Seung-soo dan Presiden Lee Myung-bak, serta sejumlah pejabat lainnya datang ke Bongha, tempat tinggal Roh, yang berjarak 450 kilometer dari Seoul.
Salah satu keluarga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa jasad Roh akan dikremasi setelah selesainya upacara perkabungan selama tujuh hari.
Tidak kurang dari 13.000 pelayat berdatangan di sebuah kota yang berdekatan dengan tempat kelahiran Roh, Gimhae.
"Beristirahatlah dengan tenang," tulis seorang pelayat dalam buku tamu. "KIta berdoa untuk kebahagianmu," tulis yang lainnya.