PEMALANG: Aktifitas Gunung Slamet di Jawa Tengah kembali memperlihatkan peningkatan, setelah beberapa waktu lalu sempat mereda. Selain peningkatan jumlah gempa, juga terjadi letusan asap berwarna hitam kecoklatan, dengan ketinggian mencapai 1.000 meter. Letusan asap tersebut menimbulkan hujan abu di wilayah sekitar gunung.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Minggu (24/5), jumlah letusan yang dapat teramati saat cuaca cerah mulai pukul 06.00 hingga 12.00 mencapai 18 kali letusan. Letusan asap berwarna hitam ke coklatan tersebut mencapai ketinggian 50 hingga 700 meter, dan condong ke arah timur. Jumlah gempa letusan yang terekam mencapai 182 kali, dengan amplitudo antara empat hingga 28 milimeter.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Sukedi mengatakan, letusan asap yang cukup tinggi mulai terjadi pada Sabtu pagi. "Ketinggian letusan saat itu mencapai 1.000 meter. Sebelumnya ada letusan, tapi kecil-kecil," ujarnya.
Letusan yang terjadi dalam dua hari terakhir juga menimbulkan hujan abu di wilayah Sawangan, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dan Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari. "Abu yang turun berwarna hitam, dan diperkirakan berasal dari material dalam. Kalau di awal dulu abu berwarna putih, merupakan produk dasar kawah," katanya.
Hingga saat ini, Gunung Slamet masih berstatus siaga. Sukedi mengimbau masyarakat di daerah kawasan rawan bencana (KRB) untuk tetap waspada. Mereka harus selalu mempersiapkan masker, untuk mengantisipasi apabila terjadi hujan abu.
Bagikan Masker
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tegal kembali membagikan masker kepada masyarakat di sekitar Gunung Slamet. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tegal, Bambang Puji Waluyo mengatakan, pemerintah k embali membagikan 4.000 masker kepada warga di Kecamatan Bojong.
"Akhir April lalu, sekitar 3.000 masker juga dibagikan kepada warga di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa. Kami juga mengontak SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang lain, untuk kembali siaga," katanya.
Menurut dia, apabila terjadi letusan, wilayah di Kabupaten Tegal yang rawan terkena mencapai 10 desa, lima di Kecamatan Bojong dan lima desa lainnya di Kecamatan Bumijawa. Secara keseluruhan, jumlah penduduk pada 10 desa tersebut mencapai 58.964 jiwa.
Meskipun demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Hingga saat ini, objek wisata air panas Guci, yang terletak di Kecamatan Bumijawa juga masih dibuka untuk umum. Dari pengukuran terakhir, suhu air di objek wisata tersebut sekitar 42 derajat celsius.