JAKARTA: Tim sukses SBY-Boediono terus melancarkan perang wacana terhadap lawan politiknya menjelang pemilu presiden dan wakil presiden. Setelah menyentil Jusuf Kalla dengan isu monorel, kini giliran Prabowo Subianto yang diserang dengan isu pemecatannya dari TNI dan kepemilikan kuda.
Kubu SBY-Boediono melempar wacana bahwa tekad cawapres Prabowo Subianto untuk membela ekonomi kerakyatan diragukan. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut dinilai tidak memiliki jejak rekam membela ekonomi kerakyatan selama berkarier di TNI.
"Saya baca di media, beliau memiliki 98 kuda, dan tiga di antaranya berharga Rp 3 miliar. Orang yang punya track record apa sebenarnya yang bisa bicara seperti itu," ujar Rizal Mallarangeng, juru bicara tim sukses SBY-Boediono, Senin (25/5) di Bravo Media Center, Jakarta.
Sebaliknya, pasangan capres-cawapres SBY-Boediono, kata Rizal, memiliki jejak rekam dalam membela ekonomi kerakyatan. Selain itu, SBY sebagai presiden juga mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dan pemberantasan korupsi yang tidak tebang pilih.
"Pak Boediono, sementara itu, dapat berkata kepada publik bahwa selama berkarier dirinya tidak pernah dipecat. Namun, Pak Prabowo tidak bisa karena beliau pernah dipecat oleh TNI," imbuhnya.
Rizal menambahkan, Prabowo harus mampu memberikan penjelasan seputar isu-isu di atas. "Kita tunggu penjelasannya. Namun, jangan bermain dengan istilah," tuturnya.