Anda perlu waspada Moms. Jika didapati mata bayi Anda tidak fokus, bola matanya bergerak-gerak terus seperti mencari-cari sesuatu, itu salah satu tanda bayi Anda menderita katarak.
Berikut ini ulasan menarik Dr Florence Meilani Manurung SpM dari Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta dan Prof Dr H Sidarta Ilyas SpM dari Klinik Mata Talang, Jakarta mengenai katarak.
Tanda-tanda Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Terlihat ada warna putih di tengah bola mata yang hitam atau cokelat. Kekeruhan ini menghalangi masuknya cahaya sampai ke retina sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Katarak yang menyerang bayi dikenal dengan Katarak Kongenital.
Proses masuknya sinar pada syaraf mata sangat penting bagi penglihatan bayi pada masa mendatang, karena bila terdapat gangguan masuknya sinar setelah bayi berumur empat bulan, maka syaraf mata akan menjadi malas dan berkurang fungsinya. Apabila katarak tipe ini dibiarkan, maka bayi akan mencari-cari sinar melalui lubang pupil yang gelap, dan akhirnya bola mata akan bergerak-gerak terus karena sinar tetap tidak ditemukan.
Mendeteksi dan menangani katarak sejak dini sangatlah penting, sebelum terjadi ambliopia pada mata. Ambliopia adalah ketidakmampuan retina menerima bayangan benda dari luar. Retina tidak terangsang oleh cahaya dengan baik sehingga bisa menghambat perkembangan retinanya. Akibatnya bukan tak mungkin si kecil akan menderita kebutaan.
Memang tak mudah mendeteksinya. Apalagi, selain bayi Anda belum bisa berkomunikasi, perkembangan visualnya pun berjalan setahap demi setahap. Dimulai hanya melihat terang-gelap, warna, objek, baru kemudian terbentuk sistem yang menghubungkan mata dengan otaknya secara sempurna.
Penyebab Katarak Kongenital
Katarak pada bayi sebabnya bisa macam macam. Tetapi, penyebab yang paling sering adalah bayi terinfeksi virus rubella saat masih dalam kandungan. Disebut sebagai rubella syndrome atau campak Jerman dan rentan terjadi pada tiga bulan pertama usia kehamilan.
Adapun gejalanya seperti gatal-gatal, panas disertai bercak merah pada kulit. Penyakit ini disebabkan virus yang berasal dari udara, cara menyerangnya sebagaimana virus influenza. Untuk mencegahnya, pada wanita usia subur bisa dengan menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, wanita tersebut diberi imunisasi dan baru boleh hamil tiga bulan setelah penyuntikan. Selain rubella, ibu hamil penderita diabetes juga berisiko melahirkan bayi berkatarak.
Harus Operasi
Seorang bayi yang sudah dipastikan menderita katarak harus segera dioperasi/bedah katarak. Setidaknya bayi tersebut sudah berusia 2 bulan atau tergantung dari kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Namun operasi sebaiknya dilakukan sebelum bayi berusia tiga bulan agar retina matanya tetap bisa berkembang dengan baik. Operasi katarak dilakukan dengan bius total. Lensa yang keruh diangkat dengan sebuah irisan kecil pada mata.
Fakoemulsifikasi
Teknologi bedah katarak modern menggunakan mesin Fakoemulsifikasi dengan teknologi Cold Phacoemulsification. Lebar sayatan luka operasi sangat minimal yakni 1,8-2,2 mm. Luka sayatan tidak perlu dijahit dan menggunakan lensa buatan (lensa intra ocular/lensa implant/lensa tanam) untuk mengganti lensa yang katarak. Pada orang dewasa operasi ini tidak memerlukan rawat inap. Sedangkan untuk bayi dibutuhkan rawat inap selama 1 malam.