Beijing secara resmi memutuskan hubungan dengan Vatikan pada 1951, dimana penganut Katolik hanya boleh melakukannya di gereja-gereja yang telah diakui pemerintah. Namun beberapa gereja yang bergerak di bawah tanah tetap memelihara hubungan dengan Vatikan.
Menurut perkiraan, penganut Katolik di China bisa mencapai 10 juta penduduk. Pesan terbaru Paus itu tercantum dalam sebuah catatan kaki yang seharusnya disertakan pada surat yang telah ia kirimkan ke Negeri Tirai Bambu itu dua tahun lalu.
Dalam surat itu, seperti dilaporkan BBC, Selasa (26/5), Paus menyampaikan pujiannyta kepada anggota gereja bawah tanah yang tetap setia kepada Vatikan meski rezim komunis berkuasa lebih dari setengah abad ini.
Meski mengakui Paus sebagai pemimpin spiritual mereka, pastur di Gereja Patriot memilih sendiri pastur mereka tanpa referensi dari Roma. Jutaan Katolik China masih menjalankan komunitas mereka sembunyi-sembunyi.
Vatikan menyatakan kedua belah pihak berusaha mengadakan negosiasi selama beberapa tahun belakangan. Namun Vatikan mengeluhkan lambatnya proses tersebut.