Para ilmuwan tersebut berharap, setidaknya dua dari ratusan lembaran papirus itu mampu dikuak. Ini menjadi suatu hal yang penting, sebab lembaran itu akan mengungkap peristiwa sejarah yang terjadi di Herculaneum, dan rahasia-rahasia lain mengenai Julius Caesar yang terjadi 2 ribu tahun silam.
Nantinya, ilmuwan tersebut akan menggunakan sistem Enhanced Digital Unwrapping yang dikembangkan di Inggris untuk eksplorasi dan Konservasi proyek ini. Nantinya, alat seperti pemindai ini bakal menampilkan gulungan naskah tersebut, secara rapi untuk akhirnya dapat dibaca.
"Ini menjadi tugas berat bagi kami. Tapi kami akan berusaha keras, karena objek akan dipindai dalam 3 dimesi, tanpa harus membukanya," ujar Profesor Brent Seales juru bicara tim ilmuwan, seperti yang dilansir PCnet, Rabu (27/5/2009).
"Jika proyek ini berhasil, maka akan ada langkah besar kemudiannya. Karena, ada banyak rahasia yang bakal terkuak," tandasnya.