"Para pasangan capres dan cawapres masih memberikan janji-janji surga untuk memperbaiki ekonomi Indonesia. Namun, mereka tidak mendapatkan bagaimana cara mewujudkan janji itu," kata Andrinof dalam sebuah diskusi bertajuk "Menelaah Visi Ekonomi 3 Pasang Calon Presiden-Wakil Presiden RI 2009-2014", di Jakarta, Rabu (28/5).
Dosen Universitas Indonesia ini memberikan contoh, janji membuka lahan 7 juta hektar bukanlah hal mudah untuk dilakukan. "Memangnya tidak butuh banyak upaya, belum lagi pembebasan lahan juga memerlukan waktu yang lama," kata dia.
"Belum lagi janji untuk menurunkan harga BBM, janji itu hanya sebatas janji. Harga BBM itu fluktuatif, tidak bisa ditetapkan," tambah dia.
Janji manis lainnya yang disampaikan oleh salah satu pasangan capres-cawapres adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi sampai dua digit, menanggapi hal tersebut, Poltak Hotradero, pengamat ekonomi, merasa janji tersebut akan sulit untuk dilakukan.