Jum'at, 31 Januari 2025

Pendapatan Pemulung Menurun

Pendapatan Pemulung Menurun

EKONOMI
3 Juni 2009, 09:34 WIB
Cuplik.Com - Jakarta: Sejumlah pemulung dan pengusaha pengumpul sampah di Jakarta mengeluhkan penurunan pendapatan mereka sejak setahun terakhir, yang antara lain disebabkan turunnya harga jual plastik bekas.

"Pada tahun lalu saya rata-rata bisa mendapatkan Rp30 ribu per hari, sekarang hanya Rp10 ribu," kata M Yamin (49), salah seorang pemulung yang tinggal di Manggarai.

Pemulung asal Bogor ini mengatakan satu hari dia mengumpulkan sebanyak 3 kg gelas-gelas plastik bekas minuman mineral.

Gelas plastik bekas minuman mineral yang dikumpulkan itu dijual ke pedagang pengumpul di kawasan Manggarai atau di Pintu Air V.

Pria tiga anak tersebut mengatakan penurunan pendapatan tersebut disebabkan jatuhnya harga gelas plastik bekas minuman mineral dari Rp10 ribu menjadi Rp3 ribu per kg.

Penurunan pendapatan juga dialami Kliwon (35), pemulung asal Semarang.

"Setahun lalu saya bisa dapat Rp40 ribu per hari. Tahun ini hanya Rp20 ribu per hari," katanya.

Dia menyebutkan penurunan pendapatan tersebut juga disebabkan maraknya penertiban yang dilakukan petugas Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) DKI Jakarta, sehingga pemulung tidak bebas melaksanakan pekerjaannya.

"Kami seolah-olah mengotori Jakarta, padahal kami yang membersihkan kota ini dari sampah-sampah plastik," katanya.

Dia mengaku beberapa waktu lalu pernah ditangkap oleh petugas Trantib, lalu dikirim ke tempat pembinaan di Kedoya.

Semestinya, kata dia, petugas membiarkan rakyat kecil sepertinya melakukan pekerjaan.

"Kami kan tidak mencuri, dan karena tidak punya pekerjaan lainlah kami menjadi pemulung," katanya lagi.

Pengakuan yang sama disampaikan Kaslan (35), dan Joko (29).

"Akibat terus dirazia, kami merasa tidak leluasa memenuhi kebutuhan keluarga," kata Kaslan, pemulung asal Cirebon.

Sementara Joko berharap pemerintah mesti lebih memperhatikan rakyat kecil.

Salah seorang pengusaha pengumpul sampah di Pintu Air, Mini (47), mengaku sejak maraknya penertiban pemulung dilakukan petugas Trantib, menyebabkan pendapatannya menurun.

"Setahun lalu pendapatan saya sekitar Rp3 juta sebulan. Sekarang sekitar Rp1 juta. Padahal saya harus membayar kontrakan Rp4 juta setahun," kata ibu satu anak ini.

Dia mengatakan seharusnya petugas membiarkan pemulung bekerja, apalagi pekerjaan yang dilakukan halal.

Penulis : Dewo
Editor : Dewo

Tag :

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.