"Pengurangan distribusi minyak tanah pasti dilakukan. Namun pengurangan itu tidak akan sekaligus tetapi secara bertahap," kata Sales Representative Pertamina Wilayah V Madiun, Aji Anom Wirasakti, Rabu (3/6).
Meskipun dikurangi bukan berarti nantinya minyak tanah tidak akan ada lagi di Kabupaten Madiun. Minyak tanah masih tetap dijual di wilayah ini. Hanya saja, minyak tanah yang dijual di Kabupaten Madiun tidak lagi disubsidi, sehingga harganya bisa dua kali lipat lebih mahal daripada harga minyak tanah bersubsidi yang dijual saat ini.
Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Madiun Bambang Sulistyohadi mengatakan dalam pertemuan dengan pihak Pertamina sebelum program konversi dimulai, Pertamina menjanjikan distribusi seluruh paket bantuan konversi (kompor gas, regulator, dan tabung elpiji tiga kilogram) ke warga Kabupaten Madiun telah tuntas akhir Juni.
"Setelah tuntas semua itulah, pengurangan pasokan minyak tanah baru dilakukan," tambahnya. Saat ini distribusi paket bantuan baru tuntas di lima dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun, yaitu Saradan, Pilangkenceng, Sawahan, Wonoasri, dan Mejayan.